Abstract:
Atrium merupakan salah satu elemen arsitektural yang berfungsi sebagai media
pencahayaan dan penghawaan alami. Namun jika ditinjau dari segi sistem proteksi kebakaran, desain
atrium yang buruk dapat menyebabkan masalah jika terjadi kebakaran. Hal ini dikarenakan atrium
bersifat terbuka sehingga baik penyebaran asap dan api di dalam bangunan akan menjadi semakin
cepat. Objek penelitian yaitu Rumah Sakit Permata Cirebon menerapkan konsep healing
environment pada bangunannya, yaitu sebuah konsep yang diterapkan pada infrastruktur kesehatan
yang berfungsi sebagai media penyembuhan pasien. Salah satu penerapan konsep tersebut pada
Rumah Sakit ini adalah penggunaan atrium pada bagian tengah bangunan. Dari permasalahan
tersebut muncul pertanyaan penelitian : (1) Apakah atrium memberikan dampak negatif yang
signifikan terhadap sistem evakuasi Rumah Sakit Permata Cirebon? (2) Bagaimana cara untuk
mempertahankan atrium agar tidak berdampak negatif terhadap sistem evakuasi Rumah Sakit
Permata Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) dampak atrium terhadap
sistem evakuasi pengguna ruang RS Permata Cirebon (2) solusi desain untuk atrium sehingga atrium
dapat dipertahankan di dalam bangunan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, evaluatif dan menggunakan metode
kuantitatif. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Permata Cirebon. Data penelitian diperoleh dari:
as-built drawing, profil rumah sakit, informasi serta observasi lapangan. Fire Dynamic Simulation
(FDS) berupa: (1) perhitungan waktu maksimum yang dibutuhkan evakuasi pengguna ruang dengan
aman atau ASET (Available Safe Egress Time) (2) waktu yang dibutuhkan pengguna ruang untuk
mengevakuasikan dirinya dari bencana ke tempat yang aman atau RSET (Required Safe Egress
Time), jika waktu dari RSET lebih kecil dari waktu ASET maka sistem evakuasi pengguna ruang
dapat dikategorikan telah ideal.Hasil Analisis simulasi ASET dengan software Pyrosim menunjukan
bahwa waktu yang dibutuhkan asap untuk memenuhi atrium sampai tingkat bahaya adalah 8,38
menit sementara hasil analisis simulasi RSET dengan software Pathfinder waktu evakuasi yang
dibutuhkan untuk seluruh pengguna ruang sampai keluar bangunan dengan aman mencapai 16,2
menit. Dari hasil simulasi diketahui bahwa dengan adanya keberadaan atrium Rumah Sakit Permata
Cirebon memiliki nilai RSET lebih besar dari ASET artinya keberadaan atrium tidak ideal karena
berdampak menaikkan waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi seluruh pengguna bangunan dengan
aman. Maka dari itu, untuk memperpanjang durasi dari ASET, atrium diberikan beberapa alternatif
desain berupa perbaikan sistem proteksi pasif dan sistem proteksi aktif pada atrium sehingga
keberadaan atrium pada Rumah Sakit Permata Cirebon dapat dipertahankan.