Abstract:
Sekolah Santa Ursula memiliki nilai-nilai yang menetapkannya sebagai objek yang
patut dilestarikan. Nilai tersebut meliputi usia dan nilai arsitektur berupa kemampuannya
dalam menggambarkan langgam arsitektur Indis dan arsitektur Neo-Gotik. Fungsi objek
sebagai sekolah, tempat ibadah, dan tempat tinggal mendesaknya untuk memenuhi
perkembangan kebutuhan fungsi tersebut, berdampak terhadap bentuk ruang dan tatanan pada
sekolah, sehingga nilai arsitektur yang dimiliki dapat bergeser. Wawasan terhadap pembentuk
nilai dapat membantu memahami apa saja yang dapat dilestarikan pada sekolah sehingga nilai
tidak terlalu jauh bergeser, berdampingan dengan perubahan dilakukan terhadapnya.
Perubahan terhadap bentuk dan tatanan ruang pada sekolah tidak dapat dihindari, maka
pembentuk nilai yang dapat diteliti dan dipertahankan dalam pengembangan sekolah ialah
elemen arsitektur yang dimilikinya.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif terhadap
elemen arsitektur pada sekolah dan perbandingan elemen arsitektur tersebut dengan elemen
arsitektur Indis dan Neo-gotik. Data diperoleh melalui studi literatur terhadap nilai arsitektur
objek pelestarian, dan teori arsitektur yang berkembang di Indonesia pada periode
dibangunnya objek, serta studi lapangan dengan pendataan pada objek berupa dokumentasi,
observasi, dan wawancara.
Elemen arsitektur sebagai salah satu pembentuk langgam arsitektur dengan keragaman
bentuk, pola, material, dan penggunaanya. Keragaman elemen arsitektur dipahami lebih
lanjut melalui kajian langgam arsitektur Indis dan neo-gotik dari bangunan yang telah
ditetapkan menggambarkan langgam tersebut. Elemen yang ditetapkan menggambarkan
arsitektur indis meliputi fasad, entrance dan beranda, arcades, lantai, kolom, jendela, bukaan,
langit-langit, tangga, balkon, railing, atap dan attic, inner courtyard, dan menara.
Penelitian elemen pada objek dilakukan pada blok yang terdapat pada objek dan telah
diketahui dibangun pada periode berkembangnya langgam arsitektur tersebut. Dikelompokan
sesuai fungsi dan periode dibangunnya, diteliti 6 kelompok blok bangunan yang kemudian
ditetapkan memiliki elemen-elemen arsitektur Indis maupun Neo-gotik, membentuk nilai
arsitektur objek.