dc.description.abstract |
Lady Salon merupakan sebuah salon yang sudah terbentuk dari tahun 1994. Produk dari salon
ini berupa waxing, threading, facial, pedicure dan manicure. Permasalahan yang dihadapi
salon ini ialah variasi produk Lady Salon yang masih terbatas pada waxing dan threading,
yang membuat salon ini mempunyai cakupan pasar yang masih sangat khusus sehingga sulit
bersaing dengan salon-salon lainnya yang mempunyai cakupan produk yang lebih beragam.
Permasalahan lainnya Lady Salon masih mengandalkan metode pemasaran konvensional, dan
masih mengandalkan retensi dari konsumen lama, belum dibentuknya media pemasaran
digital seperti media sosial untuk menyebarkan brand awareness dari Lady Salon kepada
segmen pasar yang lebih luas dan menjaring konsumen baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu produk-jasa dan media sosial yang seperti apakah
yang dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen sekaligus memperluas pasar Lady
Salon di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
melakukan wawancara terhadap 14 pelanggan Lady Salon, serta metode kuantitatif dengan
memberikan kuesioner terhadap 21 pelanggan Lady salon dan 10 tim internal Lady Salon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan produk-jasa, media sosial, serta
design thinking untuk memahami isu dan pengemabangan bisnis tersebut. Terdapat 5 tahapan
design thinking, yaitu empathize, define, ideate, prototype dan test. Hasil analisa dari tahap
empathize, define dan ideate didapatkan alternatif yang paling mewakili kebutuhan
konsumen berupa produk dan jasa baru yaitu perawatan rambut, home service serta media
sosial baru berupa Instagram. Selain itu, analisa dari tahapan prototype dan test menghasilkan
prototip dari ketiga alternative tersebut yang kemudian diurutkan berdasarkan prioritasnya
yaitu produk baru perawatan rambut, pembuatan media sosial, dan terakhir home service.
Selanjutnya hasil penelitian ini masih membutuhkan uji coba dan validasi lebih lanjut
terhadap ketiga solusi pengembangan bisnis tersebut agar dapat lebih tervalidasi dan dapat
diimplementasikan dengan tepat dan baik kepada konsumen. |
en_US |