Strategi pengembangan bisnis Infires Studio

Show simple item record

dc.contributor.advisor Iskandarsyah, Triyana
dc.contributor.advisor Halim, Budi Tjahja
dc.contributor.author Qinanti, Rizqyani
dc.date.accessioned 2023-03-15T02:23:04Z
dc.date.available 2023-03-15T02:23:04Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42774
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14611
dc.description 24599 - FE en_US
dc.description.abstract K-pop atau Korea pop merupakan istilah untuk aliran musik pop asal Korea Selatan yang identik dengan konsep boyband atau girlband. Perkembangan fenomena K-pop saat ini sudah menyentuh seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun, K-pop berhasil mempengaruhi berbagai macam industri di Indonesia salah satunya industri penyumbang 18,01% dalam sub sektor ekonomi kreatif penyumbang PDB terbesar di Indonesia yaitu industri fashion. Pengaruh K-pop pada industri fashion dapat dibuktikan dengan munculnya bisnis dengan tema K-pop. Namun disayangkan munculnya bisnis tersebut sering kali tidak diimbangi dengan produk yang baik dan memuaskan untuk customer. Berdasarkan fenomena tersebut penulis menemukan potensi untuk membentuk dan mengembangkan unit bisnis bertema K-pop dalam industri fashion. Bisnis tersebut bernama Infires Studio dengan produk utama pakaian bertema K-pop dan berlokasi di Bandung. Dalam pengembangan bisnis tersebut, terdapat langkah langkah yang dilakukan penulis seperti analisis SWOT, penetapan strategi, pembuatan prototype, hingga tes pasar pertama dan kedua. Langkah pertama yaitu analisis SWOT menunjang langkah berikutnya dalam pengembangan bisnis yaitu penetapan strategi. Setelah keduanya berhasil dilaksanakan maka akan dilakukan pembuatan prototype. Prototype akhir kemudian diuji dalam tes pasar pertama dan kedua untuk mengetahui pandangan pasar terkait produk yang di tawarkan. Hasil tes pertama dapat dikatakan cukup baik. Meninjau nilai yang diberikan customer pada form customer feedback, diketahui mayoritas customer sudah merasa cocok dengan produk yang ditawarkan. Bergerak menuju tes pasar kedua, didapatkan hasil akhir yang sangat baik. Tes pasar kedua yang dijadwalkan selama satu bulan akhirnya harus berhenti dalam 13 hari karena persediaan produk yang ditawarkan sudah habis terjual. Tingginya animo customer terhadap produk yang ditawarkan merupakan pertanda baik bahwa produk yang ditawarkan Infires Studio memiliki peminat di pasar sasaran. Dalam proses tes pasar kedua, margin profit yang didapatkan adalah 50.2%. Dari jumlah keuntungan dan jangka waktu penjualan yang singkat dapat disimpulkan bahwa unit bisnis yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik. Melakukan market development dengan strategi community marketing sangat sesuai untuk jenis bisnis serupa. Penulis merekomendasikan Infires Studio untuk terus menerapkan strategi community marketing dalam pengembangan bisnisnya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject K-pop en_US
dc.subject Bisnis K-pop en_US
dc.subject Pengembangan Bisnis en_US
dc.subject Pemasaran Komunitas en_US
dc.title Strategi pengembangan bisnis Infires Studio en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017120118
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0416056001
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8952330021
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account