Abstract:
Restoran Glosis merupakan sebuah restoran yang telah ada sejak berpuluh-puluh
tahun yang lalu. Walaupun terletak dalam lokasi yang strategis, dalam beberapa tahun
terakhir penulis mendapati bahwa restoran Glosis yang terletak di cabang Bandung
sepi pengunjung. Berdasarkan hasil preliminary research, hanya 12 dari 49 responden
menjawab pasti bahwa mereka ingin mengunjungi ulang restoran Glosis. Penulis
menemukan bahwa responden menilai kualitas makanan dan harga yang ditawarkan
restoran Glosis kurang baik dibandingkan para pesaingnya. Hal ini penulis duga
menyebabkan konsumen merasa tidak puas sehingga menyebabkan rendahnya niat
beli ulang di Restoran Glosis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan konsumen atas
kualitas makanan (X1), yang dalam konteks penelitian ini adalah makanan dan
minuman, dan kepuasan konsumen atas harga (X2) terhadap niat beli ulang (Y) di
Restoran Glosis. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
kepuasan konsumen atas food quality dan harga memiliki pengaruh positif terhadap
niat beli ulang di Restoran Glosis.
Penelitian ini termasuk ke dalam applied research dengan menggunakan
metode deskriptif dan eksplanatori. Pengambilan data sampel dilakukan dengan nonprobability
sampling yaitu purposive sampling dengan kriteria responden yang pernah
mengunjungi dan melakukan pembelian produk di Restoran Glosis. Pengumpulan
data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 207 responden. Setelah data
terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, importance
performance analysis, dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan kepada
kepuasan konsumen atas kualitas makanan (X1) dan harga (X2) terhadap niat beli
ulang (Y) di restoran Glosis dengan nilai kontribusi sebesar 40.9%, sedangkan hasil
analisis deskriptif menunjukkan bahwa konsumen merasa tidak puas dengan kualitas
makanan maupun harga yang ditawarkan Restoran Glosis. Penulis menyarankan pihak
Restoran Glosis untuk fokus memperbaiki faktor-faktor yang dianggap kurang baik
oleh konsumen serta mempertahankan faktor-faktor lainnya yang sudah memiliki
kinerja yang baik.