dc.description.abstract |
Pemilu dan pelantikan merupakan proses demokrasi untuk mengisi jabatan-jabatan
tertentu dalam politik. Secara konseptual, pemilu dan pelantikan merupakan sarana
implementasi kedaulatan rakyat. Republik Indonesia seperti Amerika Serikat merupakan
beberapa negara yang menerapkan pemilu dan pelantikan. Peristiwa pemilu Presiden
Amerika Serikat ke-46 pada 3 November 2020 dan pelantikan Presiden Amerika Serikat
ke-46 pada 21 Januari 2021 merupakan peristiwa politik yang menimbulkan informasiinformasi
yang berhubungan dengan faktor ekonomi pada pasar modal termasuk pada pasar
modal di Indonesia.
Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi yang cenderung sensitif
terhadap informasi-informasi termasuk informasi politik. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji seberapa besar dampak peristiwa Pemilu dan Pelantikan Presiden Amerika Serikat
ke-46 pada saham-saham yang terdapat pada pasar modal Indonesia khususnya pada IHSG,
LQ45, dan IDX Sektoral Keuangan. Metode penelitian ini dilakukan secara event study
dengan periode penelitiannya 10 hari bursa sebelum dan 10 hari bursa sesudah peristiwa
Pemilu Presiden Amerika Serikat ke-46 pada 3 November 2020. Disamping itu, periode
penelitian studi ini juga dilakukan dalam 10 hari bursa sebelum dan 10 hari bursa sesudah
peristiwa Pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-46 pada 21 Januari 2021. Lebih jauh
mengukur perbedaan signifikan antara 10 hari bursa sebelum Pemilu Presiden Amerika
Serikat ke-46 dibandingkan dengan 10 hari bursa sebelum Pelantikan Presiden Amerika
Serikat ke-46, serta perbedaan signifikan antara 10 hari sesudah Pemilu Presiden Amerika
Serikat ke-46 dibandingkan dengan 10 hari bursa sesudah Pelantikan Presiden Amerika
Serikat ke-46. Pengujian tersebut menggunakan indikator variable trading volume activity.
Pertama, dilakukan analisa deskriptif trading volume activity pada IHSG, LQ45,
dan IDX Sektoral Keuangan di setiap periode sehubungan dengan nilai rata-rata, nilai
minimal, nilai maksimal, range, varians, dan standar deviasi. Kemudian, dilanjutkan
dengan pengujian perbedaan signifikan menggunakan Uji Paired T-test yang bersyarat
seluruh data berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelumnya dilakukan uji distribusi
normal. Selanjutnya, dilakukan analisa terkait belief adjustment theory pada periode 10
hari bursa sesudah Pemilu Presiden Amerika Serikat ke-46 dan 10 hari bursa sesudah
Pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-46 untuk mengetahui reaksi investor terhadap
peristiwa Pemilu dan Pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-46.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya perbedaan trading volume
activity yang signifikan khususnya pada periode Pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-
46. Didapat juga hasil bahwa investor cenderung melakukan “wait and see” terhadap
peristiwa Pemilu Presiden Amerika Serikat ke-46 dan cenderung terjadi recency model
merujuk pada belief adjustment theory pada peristiwa Pelantikan Presiden Amerika Serikat
ke-46. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peristiwa Pelantikan Presiden Amerika
Serikat ke-46 lebih berpengaruh terhadap investor di pasar modal Indonesia dibandingkan
dengan peristiwa Pemilu Presiden Amerika Serikat ke-46. |
en_US |