Abstract:
Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang
terkenal dengan kulinernya. Menurut BPS Kota Bandung tahun 2018, jumlah
restoran di Kota Bandung mencapai 961. Salah satu restoran yang terletak di Kota
Bandung yaitu Nasi Goreng Mafia yang berlokasi di Jl.Dipatiukur No.51 Bandung.
Berdasarkan hasil preliminary research yang dilakukan oleh penulis kepada 17
responden didapatkan bahwa 13 responden (76,4%) tidak berniat kembali membeli
produk Nasi Goreng Mafia. Permasalahan yang dialami oleh Nasi Goreng Mafia
yaitu responden merasa tempatnya sempit, rasa makanan tidak konsisten, parkiran
sempit, tempatnya kotor, tekstur makanan berminyak, tidak ada area merokok,
tempat berisik karena tidak ada penutup dengan jalanan, suasana menunggu
makanan tercium rempah yang mengganggu penciuman, dan waktu menunggu
makanan yang lama. Dimana permasalahan tersebut berasal dari sisi store
atmosphere dan food quality.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
independen yaitu store atmosphere (X1) dan food quality (X2) dan variabel
dependen (Y) yaitu niat beli ulang. Store atmosphere (X1) memiliki 4 dimensi yaitu
exterior, general interior, store layout, interior display sedangkan untuk Food
Quality (X2) memiliki 7 dimensi yaitu, presentasi makanan, presentasi minuman,
variasi menu, pilihan makanan sehat, rasa, kesegaran, suhu. Penelitian ini
menggunakan metode applied research bersifat eksplanatori menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel 100 responden menggunakan
judgment sampling dengan kriteria yang pernah datang dan membeli produk dari
Nasi Goreng Mafia cabang Dipatiukur. Selain itu, penulis juga menggunakan
analisis deskriptif statistik dan regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil uji menggunakan IBM SPSS 26, didapatkan hanya food
quality (X2) mempunyai berpengaruh secara signifikan sebesar 0.185 dengan
koefisien determinasi sebesar 40,4% yang dapat diartikan bahwa variabel tersebut
dapat menjelaskan niat beli ulang konsumen sebesar 40,4%.