Kajian regionalisme pada karya arsitektur Andra Matin tahun 1999-2017 : kasus studi Le Bo Ye; Dia.Lo.Gue, Gedung Dua8, Katamama Hotel, Masjid As-Sobur, Bale Sesat Agung, dan Bandara Banyuwangi

Show simple item record

dc.contributor.advisor Herwindo, Rahadhian Prajudi
dc.contributor.author Affan, Avie Alifianti
dc.date.accessioned 2023-01-26T02:54:43Z
dc.date.available 2023-01-26T02:54:43Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp43378
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14276
dc.description 6478 - FTA en_US
dc.description.abstract Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang mempunyai banyak keragaman budaya yang menjadi identitas, ciri khas, dan keunikan pada suatu wilayah tersebut. Pengaruh globalisasi yang berlebihan berdampak pada karakteristik bangunan yang mengusung kreativitas para perancangnya namun tidak lagi mengindahkan karakteristik tempat ia dibangun dan menyebabkan terjadinya degradasi nilai kelokalan Adanya keresahan akan isu tersebut memunculkan beberapa pemikiran untuk menyelesaikan permasalahan terkait kelokalan dan regionalisme. Maria. I Hidayatun menjelaskan regionalisme dari perspektif arsitektur nusantara dan menggagas konsep Bhinneka Tunggal Ika sebagai jatidiri arsitektur nusantara terkait regionalisme arsitektur di Indonesia. Salah satu arsitek fenomenal di Indonesia, Andra Matin, karakteristik karya-karyanya yang clean, minim ornamen, dan sederhana, mencoba menerapkan penyikapan iklim tropis di Indonesia dan memiliki intensi ingin menguatkan ikatan dengan akar tradisi budaya dengan menciptakan karya yang mewakili nilai warisan budaya dalam wawancaranya (Matin, Andra Matin: Heralding Modernisation and Tradition, 2020), sejak mendirikan bironya pada saat krisis moneter di Indonesia pada Tahun 1998 hingga saat ini, namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan kondisi eksisting objek studi dan mengidentifikasi konsep dan penerapan regionalisme pada karya arsitektur Andra Matin. Data objek studi dikumpulkan dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Data dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu elemen fisik dan non-fisik bangunan. Analisis regionalisme digunakan untuk mengidentifikasi konsep dan penerapan regionalisme pada karya arsitektur Andra Matin serta mengetahui kesesuaian karya arsitektur Andra Matin berdasarkan teori Kenneth Frampton dan teori regionalisme nusantara oleh Maria. I. Hidayatun melalui komponen dan elemen bangunan sebagai indikator prinsip regionalisme. Hasilnya adalah regionalisme pada karya Andra Matin tahun 1999-2017 secara umum perwujudan bangunannya beberapa mempertimbangkan aspek-aspek regional. Aspek regionalisme tersebut didominasi dengan menggunakan cara berpikir regionalisme kritis barat dibandingkan menggunakan cara berpikir regionalisme nusantara. Jatidiri arsitektur Andra Matin yang mencerminkan nilai kesetempatan dan kesemestaan yang mengindonesia hanya diterapkan secara parsial atau tidak menyeluruh. Hal tersebut dapat dilihat dari elemen fisik dan non-fisik bangunan yang memiliki kaitannya dengan unsur kelokalan dan unsur yang universal. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject regionalisme en_US
dc.subject regionalisme kritis en_US
dc.subject arsitektur Indonesia en_US
dc.subject Andra Matin en_US
dc.title Kajian regionalisme pada karya arsitektur Andra Matin tahun 1999-2017 : kasus studi Le Bo Ye; Dia.Lo.Gue, Gedung Dua8, Katamama Hotel, Masjid As-Sobur, Bale Sesat Agung, dan Bandara Banyuwangi en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420165
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412107301
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account