Abstract:
Dalam sebuah kafe, dapat digunakan pencahayaan alami bersamaan dengan cahaya buatan.
Biasanya baik pencahayaan alami dan buatan dapat berperan sebagai pencahayaan umum.
Kemudian pencahayaan buatan dapat berperan sebagai pencahayaan sekunder untuk meningkatkan
aspek kualitasnya. Pada kafe, kuantitas dan kualitas pencahayaan menjadi penting karena dapat
menciptakan suasana yang menjadi salah satu nilai jual utama kafe.
Suasana (ambience) tertentu yang diciptakan pencahayaan, biasanya disesuaikan dengan
tema atau konsep kafe. Pengunjung dapat merasakan pengalaman yang nyaman dan berkesan
tergantung dari suasana yang dihadirkan dalam kafe tersebut. Sebagai contoh, kafe biasanya dapat
membawa suasana yang rileks, nyaman, dengan perputaran lambat (untuk mengobrol / bekerja).
Suasana menjadi krusial karena dapat mempengaruhi kenyamanan, ketertarikan, dan kesan
pengunjung terhadap kafe. Sehingga untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, baik visual
maupun psiko-visual, diperlukan pencahayaan yang efektif dengan suasana yang sesuai.
Pada penelitian ini akan dibahas studi kasus pada kafe Tanatap Coffee yang didesain oleh
RAD+ar (Research Artistic Design + architecture). Bangunan ini memiliki tema “micro tropicality”
yang mengutamakan nilai – nilai desain pada konteks tropis. Tema tersebut diterapkan pada sistem
desain pasif bangunannya, salah satunya dengan memasukkan cahaya alami dan meminimalkan
penggunaan cahaya buatan. Namun bangunan ini sendiri perlu menyiasati bentuk bangunan yang
tidak tipis dan fasad yang sangat masif untuk tetap dapat memasukkan cahaya alami. Oleh karena
itu, perlu diteliti bagaimana suasana yang diciptakan dari pencahayaan kafe ini mempengaruhi
kenyamanan visual dan psiko-visual pengunjungnya.
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui kuantitas dan kualitas pencahayaan dan bagaimana
suasana pada area makan indoor kafe yang menggunakan clerestory, bukaan samping, dan
pencahayaan buatan. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh suasana pencahayaan kafe bagi
kenyamanan pengunjung baik dari segi visual dan psiko-visual
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, data diperoleh dari studi literatur,
pengamatan langung ke lapangan, serta dari penyebaran kuesioner untuk pengunjung kafe Tanatap
Coffee yang duduk di area indoor kafe. Diperoleh kesimpulan bahwa meskipun secara kuantitas dan
kualitas pencahayaan kafe ini masih ada kurangnya, mayoritas pengunjung merasakan pencahayaan
sudah mampu mendukung suasana kafe ini dengan baik. Kontras terlalu tinggi dan gangguan silau
yang berhasil dihindari, dan keseimbangan antara elemen pencahayaan alami bersama viewnya
dengan pencahayaan buatan dapat berperan dalam menciptakan suasana kafe yang menarik dan lebih
berkesan.