Peran agama terhadap arsitektur Desa Katolik Palasari dan Desa Kristen Blimbingsari

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pujianto, Franseno
dc.contributor.author Geovano, Samuel
dc.date.accessioned 2023-01-18T03:38:21Z
dc.date.available 2023-01-18T03:38:21Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41332
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14200
dc.description 6396 - FTA en_US
dc.description.abstract Dalam buku Architecture and Order, (Pearson, 1993) menjelaskan hubungan Arsitektur dan budaya, menggunakan istilah ruang sosial, yang merupakan suatu ruang yang terbentuk dari masyarakat melalui kebiasaan, budaya dan kepercayaan sekumpulan orang. Ruang sosial dapat juga diterjemahkan sebagai ruang yang tercipta dari akumulasi persepsi dan kepercayaan kelompok pada suatu ruang. Ruang sosial terbentuk dari relasi objek-objek didalam ruang yang secara umum menfasilitasi dan mendukung aktivitas dari sekumpulan orang. Maka ruang sosial yang terbentuk sudah seharusnya dapat mengakomodasi kebutuhan aktivitas dan sesuai dengan identitas masyarakat yang mendiaminya. Pada Kabupaten Jembrana terdapat dua desa dengan kebudayaan yang unik yaitu Desa Palasari dan Desa Blimbingsari. Desa Palasari merupakan dusun dengan penduduk asli Bali yang memeluk agama Katolik, sedangkan Desa Blimbingsari merupakan desa dengan penduduk homogen Bali yang menganut agama Kristen. Sejak awal didirikan, kedua desa dirancang dengan nilai kepercayaan dan agama, Desa Palasari didirikan dengan “Model Dorf” yaitu Desa Katholik yang berwajah dan bernuansa Bali, sedangkan Desa Blimbingsari dirancang untuk menjadi desa Kristen. Hal ini menyebabkan terbentuk aktivitas sosial, budaya dan religi yang unik pada kedua desa ini. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua desa berkembang menjadi desa wisata dengan daya tarik utama wisata ziarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran agama terhadap arsitektur Desa Katolik Palasari dan Desa Kristen Blimbingsari. Hal ini menarik untuk diteliti sebab penelitian-penelitian yang sudah dilakukan mengenai kedua desa, belum ada yang membahas mengenai peran kebudayaan terhadap arsitektur kedua desa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi , wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Data yang dikumpulkan kemudian dikelompokan menjadi data morfologi dan topologi berdasarkan teori (Norberg-Schulz, 1985) yang kemudian akan dianalisis dengan teori peran kebudayaan terhadap arsitektur (Pearson, 1993). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan eksisting kedua desa dan mengungkap hubungan nilai kepercayaan dan religi dengan arsitektur kedua desa. Berdasarkan analisis tersebut, kedua desa akan di komparasi dan ditarik kesimpulan. Diperoleh kesimpulan bahwa arsitektur Desa Palasari dan Blimbingsari dipengaruhi oleh peran agama dari masing-masing penduduk desa akibat dari aplikasi nilai kepercayaan & agama secara konservatif, aktivitas keagamaan & ritual, serta faktor etnis, kelompok & tatanan sosial yang dimiliki oleh penduduk kedua desa. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject nilai kepercayaan en_US
dc.subject agama en_US
dc.subject Desa Palasari en_US
dc.subject agama, Desa Palasari, en_US
dc.title Peran agama terhadap arsitektur Desa Katolik Palasari dan Desa Kristen Blimbingsari en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420191
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0408068602
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account