Abstract:
Balai Resital Kertanegara merupakan ruang pertunjukkan musik yang diutamakan untuk
pertunjukkan musik klasik. Sebagai ruang pertunjukkan musik klasik, kinerja akustik menjadi hal
penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan tingkat fungsional ruang. Dalam mewadahi
aktivitas dengan dominansi informasi audial, ruang pertunjukan musik perlu menerapkan prinsip
prinsip akustik dalam desain sehingga terbentuk wadah yang nyaman dan memadai supaya proses
pertunjukkan musik dapat berjalan dengan optimal.
Berdasarkan pengamatan, ruang pertunjukkan musik Balai Resital Kertanegara belum
memenuhi prinsip prinsip akustik tersebut. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan bentuk persegi
pada ruang yang membentuk bidang parallel dan penggunaan material pelingkup ruang dengan
dominasi kayu dan gypsum yang kurang mendukung sehingga pemantulan bunyi tidak optimal.
Permasalahan ini menjadi dasar tujuan penelitian, yaitu mengetahui kinerja akustik pada ruang
pertunjukkan musik dan mencari solusi desain akustik untuk meningkatkan kinerja akustik ruang.
Penelitian ini menggunakan metode evaluasi pengembangan dengan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan data dilakukan secara daring maupun observasi langsung kemudian disimulasikan
menggunakan software akustik i-Simpa untuk dievaluasi dan dikembangkan menggunakan model
uji untuk memperbaiki kinerja akustik ruang.
Berdasarkan perhitungan kinerja akustik ruang menggunakan simulasi, didapati adanya
pemantulan berulang di antara bidang parallel, waktu dengung yang berkepanjangan, serta C80 dan
D50 yang tidak sesuai dengan nilai standar parameter akustik. Keempat poin tersebut merupakan
parameter dalam menentukan kinerja akustik suatu ruang. Permasalahan ini disebabkan oleh
penggunaan denah kotak yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemantulan bunyi secara
lateral, penumpukan tekanan bunyi di sekitar panggung, serta penggunaan material pelingkup
dengan koefisien absorbsi rendah yang menyebabkan panjangnya waktu dengung, C80, dan D50
pada ruang.
Dari evaluasi eksisting, dikembangkan 3 alternatif solusi desain dengan prinsip perubahan
material pelingkup dengan koefisien absorbs yang lebih tinggi dan penambahan bidang bidang
miring reflektor di area sekitar panggung. Berdasarkan hasil simulasi model uji, ditetapkan
alternatif 1 sebagai solusi yang paling optimal. Menggunakan alternatif 1, ruang berhasil
memenuhi standar parameter akustik dalam hal distribusi tingkat tekanan bunyi, C80, dan D50.
Masih terdapat kekurangan pada waktu dengung dimana terjadi selisih hingga 0.63 detik dari batas
minimum, namun hal ini masih bisa dikembangkan dengan penggunaan kombinasi material yang
lebih sesuai dengan kebutuhan waktu dengung ruang.