Ragam aktivitas kawasan pecinan terhadap gaya arsitektur bangunan pecinan Semarang : objek studi Gang Baru, Gang Pinggir, Gang Warung, Jalan Petudungan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Budiyuwono, Hartanto
dc.contributor.author Lie, Kevin Eduardo Ciptadi
dc.date.accessioned 2023-01-13T07:36:34Z
dc.date.available 2023-01-13T07:36:34Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41329
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14160
dc.description 6393 - FTA en_US
dc.description.abstract Kawasan Pecinan adalah kawasan cagar budaya yang terbentuk sejak abad ke 18 akibat peraturan Belanda Wijkenstelsel, dan kawasan ini sekarang di dominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa. Kawasan Pecinan Semarang terkenal dengan pembagian aktivitas pada setiap kawasan. Perbedaan aktivitas tiap kawasan ini memberikan pengaruh terhadap gaya arsitektur bangunan pada tiap kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis aktivitas yang terjadi di Kawasan Pecinan Semarang dan mencari hubungan antara aktivitas yang terjadi pada tiap kawasan dengan gaya arsitektur bangunan setempat. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan, karena gaya bangunan menjadi penting karena gaya bangunan akan mempengaruhi ekspresi dari cagar budaya Kawasan Pecinan Semarang. Tempat penelitian terletak di Kawasan Pecinan Semarang yang terletak di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah yang telah ditetapkan pemerintah menjadi kawasan rekreasi budaya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan teknik observasi. Metode Kualitatif digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di lapangan sehingga dapat dipahami dan dianalisa hubungannya dengan isu – isu yang terjadi. Pengambilan sampel daimbil menggunakan metode snowball sampling yang berfungsi untuk mengambil sampel dalam suatu jaringan tertentu atau dalam suatu rantai hubungan yang menerus, dan terpilihlah empat kawasan yaitu Gang Baru, Gang Warung, Gang Pinggir, dan Jalan Petudungan. Tiap daerah dipilih karena merupakan daerah yang cukup terkenal dan memiliki keunikan masing – masing. Perbedaan kawasan di Pecinan Semarang menghasilkan gaya arsitektur bangunan yang karakternya dipengaruhi oleh aktivitas yang terjadi di kawasan tersebut. Elemen arsitektur dan elemen perilaku menjadi dua faktor yang sama pentingnya dalam penelitian ini. Perbedaan aktivitas menimbulkan perbedaan kualitas kawasan yang mempengaruhi elemen bangunan seperti bukaan, kanopi, fasad, balkon, dan lain – lain. Faktor seperti warna, irama, dan elemen fisik lain juga ikut terpengaruh. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan dengan aktivitas berbeda, akan menimbulkan ciri khas arsitektur bangunan pada kawasan terkait, namun tetap dapat ditarik benang merah yang menjadi kesamaan dari bangunan asli kawasan Pecinan Semarang secara keseluruhan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman berarsitektur terutama kaitan antara arsitektur dan perilaku. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengungkap kembali gaya arsitektur khas Pecinan Semarang dan melestarikan warisan budaya Kawasan Pecinan Semarang yang seiring perkembangan jaman terus berkurang nilai budayanya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Kawasan Pecinan en_US
dc.subject ragam en_US
dc.subject Aktivitas en_US
dc.subject gaya arsitektur en_US
dc.subject bangunan en_US
dc.title Ragam aktivitas kawasan pecinan terhadap gaya arsitektur bangunan pecinan Semarang : objek studi Gang Baru, Gang Pinggir, Gang Warung, Jalan Petudungan en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420117
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0424025601
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account