Pengaruh penataan tapak, desain bukaan dan ruang dalam terhadap tingkat iluminasi dan silau pada Rumah Miring Jakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mandala, Ariani
dc.contributor.author Loo, Vivian
dc.date.accessioned 2023-01-13T04:19:17Z
dc.date.available 2023-01-13T04:19:17Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41292
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14151
dc.description 6357 - FTA en_US
dc.description.abstract Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting dalam perancangan bangunan, salah satunya adalah bangunan hunian. Pencahayaan alami yang kian diaplikasikan ke dalam perancangan bangunan akibat munculnya isu pemanasan global perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pengaplikasiannya. Aplikasi pencahayaan alami harus melihat fungsi dan aktivitas tertentu yang terjadi dalam bangunan. Rumah Miring Jakarta karya Budi Pradono memiliki desain yang unik dalam konteksnya sebagai bangunan dengan bangunan fungsi hunian sewa. Bangunan hunian yang berada di daerah tropis pada umumnya menggunakan material yang menurunkan suhu bangunan karena melimpahnya cahaya matahari yang menyebabkan panas atau silau. Namun, Rumah Miring Jakarta menggunakan material kaca dan baja sebagai pelingkup bangunannya. Selain itu, dimensi bukaan cukup besar sehingga cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan berpotensi menciptakan beberapa dampak pada kenyamanan visual pengguna bangunan, seperti silau pada ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberi pemahaman akan peran dari penataan tapak, desain bukaan dan perancangan ruang dalam terhadap kinerja pencahayaan alami dalam mengupayakan kenyamanan visual pengguna Rumah Miring yang mencakup kuantitas dan kualitas pencahayaan alami berdasarkan standar-standar yang ditetapkan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mencari upaya-upaya untuk meningkatkan kenyamanan visual pengguna bangunan tersebut. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kuantitatif melalui simulasi yang menggunakan aplikasi Lightstanza. Simulasi dilakukan untuk mendapatkan data kondisi pencahayaan alami, khususnya data tingkat iluminasi cahaya dan silau selama satu tahun yang dilakukan pada objek penelitian dan analisis pencahayaan alami pada objek penelitian berdasarkan kajian teori yang terkait. Dari hasil analisis, didapatkan kesimpulan bahwa tingkat iluminasi dan silau pada Rumah Miring belum memenuhi standar yang ditentukan dimana digunakan metriks Annual Sunlight Exposure dan Spatial Daylight Autonomy. Selain itu, penataan tapak memiliki pengaruh paling besar terhadap tingkat silau dan tingkat iluminasi yang terjadi dalam bangunan. Desain bukaan cahaya juga memiliki kontribusi terhadap tingkat iluminasi cahaya dan silau pada ruang. Perancangan ruang dalam yang mencakup bidang pantul dalam ruang tidak begitu memberikan pengaruh yang signifikan akibat dimensi bukaan cahaya yang besar pada Rumah Miring dimana cahaya matahari masuk ke dalam bangunan tanpa halangan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject pencahayaan alami en_US
dc.subject kenyamanan visual en_US
dc.subject penataan tapak en_US
dc.subject desain bukaan en_US
dc.subject Rumah Miring en_US
dc.title Pengaruh penataan tapak, desain bukaan dan ruang dalam terhadap tingkat iluminasi dan silau pada Rumah Miring Jakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420110
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0431038302
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account