Pengaruh desain sirip vertikal terhadap efektivitas pencahayaan alami pada ruang kantor Generali Tower Gran Rubina, Jakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Santoso, Amirani Ritva
dc.contributor.author Susanto, Angelline
dc.date.accessioned 2023-01-13T01:15:46Z
dc.date.available 2023-01-13T01:15:46Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.issn skp41302
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14138
dc.description 6367 - FTA en_US
dc.description.abstract Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam merancang sebuah bangunan, terutama pada bangunan kantor. Fungsi pencahayaan alami berguna untuk menunjang aktivitas di dalam ruangan, fungsi pencahayaan alami juga salah satunya adalah upaya dalam penghematan energi pada bangunan dalam beroperasi. Efektivitas pencahayaan alami dapat ditinjau dari sisi kuantitas dan kualitas. Dalam pemenuhan efektivitas pencahayaan alami dalam ruang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sirip penangkal sinar matahari dan arah orientasi bukaan. Rancangan sirip yang memiliki faktor dimensi, material, orientasi dan posisi memengaruhi kualitas dan kuantitas pencahayaan alami. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Bangunan kantor Generali Tower Gran Rubina, Jakarta Selatan memiliki 21 lantai mendapatkan penghargaan Greenship Building Council Indonesia kategori gold dengan poin 63 dari 101, dengan adanya selubung pada bangunan berupa sirip vertikal yang memiliki kemiringan berbeda sesuai dengan pola yang dipengaruhi oleh faktor estetika sehingga dapat memengaruhi hasil kualitas dan kuantitas pencahayaan alami pada setiap unit ruang kantor, hal tersebut sebagai salah satu usaha pemenuhan efektivitas pencahayaan alami sehingga pada bangunan ini juga mendapatkan penilaian Greenship Building Council Indonesia pada poin EEC (Energy Efficiency and Conservation, Natural Lighting) dengan poin 7 dari 10, yang berarti belum maksimal. Pengambilan sampel lantai 2 dan 20 secara acak didasarkan pada ketinggian yang terdapat perbedaan faktor langit. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, pengukuran dan juga simulasi dari perangkat lunak Lightstanza dan Andrew Marsh Sunpath Simulation. Data yang didapat pada analisa dengan menggunakan teori pencahayaan alami. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, kombinasi sirip berupa 6 sirip vertikal dengan arah kemiringan sirip ْ 0 dan 4 sirip vertikal dengan arah kemiringan - ْ 60 pada orientasi bukaan utara merupakan kombinasi yang menerima cahaya alami paling banyak sepanjang tahunnya. Tingkat iluminasi pada waktu dan bulan dipengaruhi pada jumlah sisi bukaan, orientasi bukaan, posisi sirip vertikal, arah kemiringan sirip, dan jumlah sirip vertikal pada suatu unit ruang kantor. Tingkat kemerataan iluminasi dan indeks silau pada setiap unit kantor sudah baik namun cenderung ke arah gelap terutama di titik pada area ruang dekat core. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Sirip vertikal penangkal sinar matahari en_US
dc.subject ruang kantor en_US
dc.subject efektivitas pencahayaan alami en_US
dc.subject jakarta selatan en_US
dc.title Pengaruh desain sirip vertikal terhadap efektivitas pencahayaan alami pada ruang kantor Generali Tower Gran Rubina, Jakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM20174200076
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0408016001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account