Abstract:
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam merancang sebuah bangunan,
terutama pada bangunan kantor. Fungsi pencahayaan alami berguna untuk menunjang aktivitas di
dalam ruangan, fungsi pencahayaan alami juga salah satunya adalah upaya dalam penghematan
energi pada bangunan dalam beroperasi. Efektivitas pencahayaan alami dapat ditinjau dari sisi
kuantitas dan kualitas. Dalam pemenuhan efektivitas pencahayaan alami dalam ruang dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sirip penangkal sinar matahari dan arah
orientasi bukaan. Rancangan sirip yang memiliki faktor dimensi, material, orientasi dan posisi
memengaruhi kualitas dan kuantitas pencahayaan alami.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Bangunan kantor Generali Tower Gran Rubina, Jakarta Selatan memiliki 21 lantai mendapatkan
penghargaan Greenship Building Council Indonesia kategori gold dengan poin 63 dari 101, dengan
adanya selubung pada bangunan berupa sirip vertikal yang memiliki kemiringan berbeda sesuai
dengan pola yang dipengaruhi oleh faktor estetika sehingga dapat memengaruhi hasil kualitas dan
kuantitas pencahayaan alami pada setiap unit ruang kantor, hal tersebut sebagai salah satu usaha
pemenuhan efektivitas pencahayaan alami sehingga pada bangunan ini juga mendapatkan penilaian
Greenship Building Council Indonesia pada poin EEC (Energy Efficiency and Conservation,
Natural Lighting) dengan poin 7 dari 10, yang berarti belum maksimal. Pengambilan sampel lantai
2 dan 20 secara acak didasarkan pada ketinggian yang terdapat perbedaan faktor langit. Pengambilan
data dilakukan dengan observasi, pengukuran dan juga simulasi dari perangkat lunak Lightstanza
dan Andrew Marsh Sunpath Simulation.
Data yang didapat pada analisa dengan menggunakan teori pencahayaan alami. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa, kombinasi sirip berupa 6 sirip vertikal dengan arah kemiringan sirip
ْ 0 dan 4 sirip vertikal dengan arah kemiringan - ْ 60 pada orientasi bukaan utara merupakan kombinasi
yang menerima cahaya alami paling banyak sepanjang tahunnya. Tingkat iluminasi pada waktu dan
bulan dipengaruhi pada jumlah sisi bukaan, orientasi bukaan, posisi sirip vertikal, arah kemiringan
sirip, dan jumlah sirip vertikal pada suatu unit ruang kantor. Tingkat kemerataan iluminasi dan
indeks silau pada setiap unit kantor sudah baik namun cenderung ke arah gelap terutama di titik pada
area ruang dekat core.