Abstract:
Viaduk merupakan karya besar infrastruktur kota warisan era kolonial Belanda, yang
menjadi bukti hadirnya perkeretaapian di Indonesia. Saat Indonesia dijajah oleh Belanda, sebagai
bentuk dari periode asimilasi antara Belanda dengan Indonesia, Belanda mencoba membentuk
dan membedah kota sambil bersikap militer dengan pembuatan berbagai infrastruktur di
Indonesia. Salah satu produk hasil asimiliasi tersebut adalah viaduk yang dibangun di beberapa
daerah. Viaduk yang dibuat di Indonesia berbentuk lintasan jalur kendaraan (kereta api, kendaraan
bermotor) yang disatukan dengan sistem lintasan banyak elemen. Kota Bandung menjadi salah
satu kota yang dibuatkan viaduk oleh Belanda, yaitu Viaduk Astana Anyar, dan Viaduk Kebon
Jukut.
Karya rancang viaduk ini telah memperlancar sirkulasi lalu lintas perkotaan di seputar
pusat kota. Keunikan tata ruang lingkungan kota ini sangat menarik diteliti sebagai tata ruang
arsitektur kontekstual perkotaan. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
campuran dengan melihat relasi bersifat langsung yang terbangun dari elemen pembentuk tata
ruang viaduk dengan elemen fisik yang membentuk arsitektur terpadu dan kontekstual. Data
dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer yang berisikan data aspek lingkungan alam, dan
elemen lingkungan binaan; lalu data sekunder berisikan studi baik buku, riset terdahulu, artikel,
jurnal, dan regulasi yang terkait. Hasilnya akan didapatkan konsep relasi/integrasi elemen fisik
kawasan Viaduk Kebon Jukut berupa karakteristik arsitektur kontekstualnya.