Penerapan konsep kompak pada desain hunian Linaya Community Living Tangerang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sastrawan, Alexander
dc.contributor.author Sutanto, Arielle
dc.date.accessioned 2023-01-11T08:01:22Z
dc.date.available 2023-01-11T08:01:22Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41315
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14121
dc.description 6379 - FTA en_US
dc.description.abstract Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat setiap tahunnya dengan diikuti ketersediaan lahan permukiman di perkotaan yang semakin menipis dan harga tanah yang semakin melambung. Kondisi ini memunculkan kebutuhan mendesak untuk mendalami bagaimana cara manusia dapat hidup dalam hunian dengan lahan yang terbatas, namun tetap nyaman dipergunakan untuk mewadahi aktivitas. Menanggapi hal ini, muncul opsi hunian vertikal seperti apartemen yang mulai dipilih oleh masyarakat, namun tidak sedikit pula masyarakat yang masih memilih opsi rumah sebagai tempat tinggal. Minat masyarakat untuk tinggal di apartemen berkurang, banyak dari mereka yang lebih memilih rumah sebagai hunian dikarenakan perkara hak milik. Beberapa tahun terakhir, popularitas compact house di Indonesia tidak terlepas dari meningkatnya kebutuhan akan properti. Hunian Linaya Community Living Tangerang merupakan salah satu hunian di Indonesia yang menawarkan konsep kompak, yang mana meskipun berdiri di atas lahan yang terbatas, desain rumah ini dapat mengakomodasi kebutuhan sehari-hari pemilik rumah pada umumnya. Proyek residensial pertama Delution Land ini meraih penghargaan internasional untuk kategori small architecture di ajang Architecture Master Prize 2020 yang diselenggarakan oleh Farmani Group yang mana berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat. Fenomena hunian Linaya Community Living meraih penghargaan untuk kategori small architecture yang merepresentasikan desain kompak, menjadi konsep hunian Linaya menarik untuk diteliti. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui penerapan konsep kompak pada hunian Linaya Community Living Tangerang dari segi desain. Penelitian menggunakan metode evaluatif dengan pendekatan kualitatif-deskriptif untuk mengkaji objek yang ditinjau dari berbagai literatur, wawancara dengan pihak terkait, dan melalui observasi. Data terkait desain bangunan dianalisis dalam lima bagian, yaitu ergonomi, penataan ruang, material dan warna, pencahayaan dan penghawaan, serta elemen interior yang menjadi poin pembahasan penelitian. Analisis dikaitkan dengan teori terkait prinsip dan strategi compact house yang ditunjang dengan teori terkait ergonomi untuk mencari tahu upaya Linaya Community Living mewujudkan konsep kompak dalam desain bangunannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa hunian Linaya fasad Naya tipe original dan tipe the big family telah memenuhi semua prinsip hunian kompak menurut Gerald Rowan. Konsep kompak sangat terkait dengan desain interior terutama dalam hal ergonomi dan perlengkapannya, seperti halnya furnitur dan elemen interior lain dalam perwujudannya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa semakin banyaknya fungsi pada suatu bangunan dengan luasan tertentu membuat luas dari masing-masing ruang menjadi lebih terbatas, namun hal terpenting yang perlu diingat, compact house dapat memiliki ruang dengan luas seberapapun asalkan memenuhi kriteria ergonomi sehingga nyaman untuk digunakan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject kompak en_US
dc.subject hunian en_US
dc.subject ergonomi en_US
dc.subject Linaya Tangerang en_US
dc.title Penerapan konsep kompak pada desain hunian Linaya Community Living Tangerang en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420042
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8909830022
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account