Abstract:
Ruang terbuka publik menjadi hal yang penting untuk disediakan dalam setiap perancangan
suatu lingkungan. Manusia sebagai pengguna lingkungan yang ada, merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendirian, sehingga manusia membutuhkan wadah untuk bersosialisasi
dengan sesamanya. Dengan adanya ruang terbuka publik sebagai salah satu wadah untuk
melakukan aktivitas sosial, masyarakat dapat bersosialisasi satu dengan yang lain, sehingga
terdapat cakupan relasi yang lebih erat dan luas antar individu yang tinggal dalam lingkungan
tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat akan selalu mencari lingkungan yang
nyaman dan ideal untuk mereka tempati, termasuk dalam memilih lingkungan tempat tinggal.
Salah satu hal yang penting dalam sebuah perumahan adalah keberadaan ruang terbuka publik
sebagai sarana bersosialisasi dan berekreasi. Salah satu bentuk ruang terbuka publik yang terdapat
pada lingkungan perumahan adalah taman publik. Namun pada kenyataannya, tidak jarang
ditemukan taman publik yang jarang dimanfaatkan oleh para penghuni perumahan. Padahal taman
tersebut telah disediakan pada lokasi-lokasi tertentu sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya oleh pihak pengembang. Penelitian ini difokuskan pada hubungan antara aktivitas
pengguna dengan desain fisik taman publik yang berada di cluster Sommerville, sebagai cluster
perumahan pertama yang dibangun di Taman Kopo Indah V.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data
dikumpulkan terhadap sampel setiap tipe taman publik yang berada pada cluster Sommerville
berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta studi literatur. Hal-hal terkait desain fisik dan
aktivitas yang terjadi pada taman publik tersebut dikaji berdasarkan teori-teori yang telah
didapatkan, sehingga kemudian dapat diketahui bagaimana hubungan antara aktivitas pengguna
dengan desain fisik taman publik pada cluster Sommerville.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kaitan erat antara aktivitas pengguna
dengan desain fisik taman publik yang ada. Pada taman dengan aktivitas tinggi dan sedang,
aktivitas yang terjadi merupakan aktivitas opsional dan sosial, sedangkan pada taman dengan
aktivitas rendah, aktivitas yang terjadi cenderung hanya berupa aktivitas opsional dalam durasi
yang lebih singkat. Perbedaan desain fisik pada berbagai sampel taman yang ditinjau melalui
pengaturan fisik taman, kemampuan melihat aktivitas sekitar, jarak taman terhadap unit rumah
pengguna, penyediaan fasilitas, penataan fasilitas, serta penataan vegetasi mempengaruhi tinggi
rendahnya aktivitas yang terjadi pada setiap taman.