Abstract:
Zat warna sintetik merupakan zat warna yang terbuat dari bahan kimia atau biasa
dikenal dengan zat warna buatan. Zat warna sintetik banyak digunakan dalam industri yang
berdampak menghasilkan limbah cair zat warna. Limbah cair ini berbahaya bagi
lingkungan karena dapat menghasilkan senyawa karsinogenik dan beracun, mencegah
penetrasi sinar matahari, dan lain sebagainya. Berbagai cara telah dilakukan untuk
mengolah limbah cair ini, salah satunya dengan metode biologi yaitu biosorpsi. Biosorpsi
adalah proses penghilangan polutan organik maupun anorganik dengan menggunakan
biosorben seperti bakteri, jamur, ataupun alga. Tujuan dari penelitian ini adalah
mempelajari pengaruh jenis zat warna dan pH terhadap persentase removal pada proses
biosorpsi zat warna sintetik menggunakan mikroalga Chlorella pyrenoidosa.
Penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu kultivasi Chlorella pyrenoidosa, penentuan
panjang gelombang maksimum zat warna, pembuatan kurva standar zat warna, dan proses
biosorpsi zat warna sintetik menggunakan Chlorella pyrenoidosa. Kultivasi Chlorella
pyrenoidosa dilakukan dengan menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroalga
menggunakan air RO dan pupuk walne non-vitamin. Pada tahap ini juga dilakukan
pembuatan kurva pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa untuk mengetahui fase
pertumbuhannya. Perhitungan jumlah sel Chlorella pyrenoidosa dilakukan menggunakan
hemacytometer dan metode optical density (OD) dengan panjang gelombang 683 nm
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Selanjutnya penentuan panjang gelombang
maksimum zat warna dan pembuatan kurva standar zat warna. Tahap terakhir yaitu proses
biosorpsi zat warna sintetik menggunakan Chlorella pyrenoidosa dengan variasi jenis zat
warna yaitu Procion Red HE7B, Remazol Turquoise Blue, dan Remazol Golden Yellow,
serta variasi pH yaitu 3, 5, 7, 9, dan 11. Tahap biosorpsi ini dilakukan dan dianalisis
persentase removal menggunakan spektrofotometer UV-Vis serta analisis jumlah sel
menggunakan hemacytometer setiap hari (pagi dan sore) selama 4 hari.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan jenis zat warna dan pH berpengaruh
terhadap persentase removal pada proses biosorpsi zat warna sintetik menggunakan
Chlorella pyrenoidosa. Proses biosorpsi yang berlangsung terjadi secara passive uptake
dan active uptake. Pada mekanisme passive uptake terjadi reaksi elektrostatik, reaksi
Michael-type nucleophilic addition, dan nucleophilic substitution yang dipengaruhi oleh
pH. Sedangkan untuk mechanism active uptake terjadi reaksi azo reductase yang berjalan
optimal pada pH 5-9. Oleh karena itu, semakin banyak gugus azo pada zat warna maka
semakin kecil persentase removal biosorpsinya. Pada zat warna merah (Procion Red
HE7B), persentase removal tertinggi terjadi pada pH 9 yaitu sebesar 23,7%. Pada zat warna
biru (Remazol Turquoise Blue) dan zat warna kuning (Remazol Golden Yellow), persentase
removal tertinggi pada pH 5 yaitu masing-masing sebesar 35,98%dan 41,34%.