Abstract:
Kolom distilasi untuk pemisahan multikomponen banyak digunakan oleh industri
kimia. Namun pemisahan multikomponen dengan distilasi konvensional membutuhkan
biaya dan energi yang lebih tinggi karena jumlah kolom, reboiler dan kondensor yang lebih
banyak. Sehingga terdapat alternatif untuk pemisahan komponen yang lebih dari dua, yaitu
dengan menggunakan Dividing Wall Column (DWC). DWC dapat memisahkan tiga
komponen secara langsung hanya dengan satu kolom. Namun masih sangat sedikit industri
kimia yang menggunakan DWC karena proses pengendaliannya yang cukup kompleks.
Pengendalian DWC memerlukan pengukuran komposisi produk secara online yang
memerlukan alat pengendalian dengan biaya yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pasangan variabel temperatur kolom pada
tahap tertentu yang paling mempengaruhi kemurnian produk pada DWC. Simulasi proses
dilakukan dengan menggunakan software ASPEN Plus untuk mendapatkan profil
temperatur dan kemurnian produk ketika diberikan perubahan pada variabel laju alir umpan,
reflux ratio dan reboiler duty. Pada penelitian ini digunakan metode data driven soft sensor
dengan teknik statistik Principal Component Analysis (PCA) dan Partial Least Square
Regression (PLSR) untuk mencari hubungan temperatur kolom dan kemurnian produk pada
DWC. Sedangkan untuk pengolahan data secara statistik menggunakan software The
Unscrambler X untuk mendapatkan pasangan variabel temperatur dan kemurnian produk.
Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa kemurnian heksanol memiliki korelasi
negatif dengan temperatur kolom 1 bagian rectifying pada stage 1, 2 dan 3. Kemurnian
oktanol memiliki korelasi negatif dengan temperatur kolom 1 bagian rectifying pada stage 1
dan 2 serta dengan temperatur kolom 1 bagian samping pada stage 8 dan 9. Kemurnian
dekanol memiliki korelasi negatif dengan temperatur kolom 2 bagian rectifying pada stage
3 serta memiliki korelasi positif dengan temperatur kolom 2 bagian stripping pada stage 8
dan temperatur kolom 1 bagian stripping pada stage 7. Kemurnian dodekanol memiliki
korelasi positif dengan temperatur kolom 2 bagian stripping pada stage 7 dan 8 serta
temperatur kolom 2 bagian samping pada stage 7 dan 8. Kemurnian tetradekanol memiliki
korelasi positif dengan temperatur kolom 2 bagian stripping pada stage 7 dan 8 serta
temperatur kolom bagian samping pada stage 8. Sedangkan, kemurnian tersebut dipengaruhi
juga oleh beberapa perubahan variabel, yaitu laju massa umpan dan reflux rate kolom 1.
Semakin besar laju massa umpan dan reflux rate 1, maka temperatur kolom 1 rectifying akan
menurun dan kemurnian heksanol akan meningkat. Semakin besar laju massa umpan dan
reflux rate 1, maka temperatur kolom 1 samping akan menurun dan kemurnian oktanol akan
meningkat. Semakin kecil laju massa umpan dan reflux rate 1, maka temperatur kolom 1
stripping akan meningkat dan kemurnian dekanol akan meningkat. Semakin besar laju massa
umpan, maka temperatur kolom 2 rectifying akan menurun dan kemurnian dekanol akan
meningkat. Semakin kecil laju massa umpan dan reflux rate 1, maka temperatur kolom 2
samping akan meningkat dan kemurnian dodekanol akan meningkat. Semakin kecil laju
massa umpan dan reflux rate 1, maka temperatur kolom 2 stripping akan meningkat dan
kemurnian tetradekanol akan meningkat.