Abstract:
Ruang kawasan kota Medan pada saat ini mengalami perkembangan yang pesat akibat pertumbuhan ekonomi dan pengaruh globalisasi. Perkembangan ruang kota mengakibatkan masyarakat sulit mengenali tanda ruang kota nya. Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang kota, terjadi juga pada elemen pembentuknya. Ruang kawasan kota terdiri dari sistem dan sub sistem yang mempunyai hubungan satu sama lainnya seperti layaknya sebuah jaringan.. Perkembangan dan perubahan ruang kota diyakini memengaruhi hubungan antar sistem dan juga terhadap makna seluruh elemen pembentuk ruang kota. Elemen pembentuk ruang kota terdiri dari elemen primer yang bersifat persisten dan elemen pendukung lainnya. Perubahan yang terjadi berdampak kepada pemaknaan elemen primer terhadap lingkungannya, khususnya pada permukiman berciri etnik. Hal ini berakibat pada peran elemen primer sebagai penanda kawasan yang secara umum bersifat persisten. Penelitian ini bertujuan menelusuri semua dinamika makna elemen primer sebagai penanda kawasan dan dampaknya terhadap perkembangan ruang kota Medan. Metode penelitian bersifat deskriptif-analitis dan interpretatif-kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa makna pada elemen primer pada kawasan kota bersifat simbolik sebagai penanda kawasan bergeser dari makna simbolis kekuasaan politik menjadi makna simbolis kapitalis dan pragmatis (budaya). Secara keseluruhan, perubahan yang terjadi pada elemen primer kawasan pada kasus studi mengalami perkembangan yang tidak hanya memiliki satu makna. Makna tersebar sepanjang perkembangan elemen primer kawasan yang mempunyai peran sebagai penanda urban simbolik.