Abstract:
Pati adalah karbohidrat kompleks utama yang tidak larut dalam air, yang berasal
dari tanaman atau buah-buahan, bersifat tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan
utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai
produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin. Pati
dapat diekstrak dari berbagai biomassa salah satunya adalah kulit pisang kepok, yang
kandungan patinya mencapai 20,1%. Pati dapat menjadi bahan baku pembuatan bioplastik
karena pati juga merupakan polimer sama seperti polimer minyak bumi pada plastik
konvensional. Plastik adalah bahan sintetik atau semi sintetik yang diproses dalam bentuk
polimer termoplastik atau termoset dengan berat molekul yang tinggi dan dibentuk
menjadi produk berupa film atau filament. Bioplastik dapat didefinisikan sebagai bahan
(lebih tepatnya jenis plastik) yang biobased dan / atau biodegradable. Secara singkat,
sumber karbon dari bioplastik, yang merupakan elemen mendasar dari semua jenis plastik,
adalah biomassa terbarukan.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah ekstraksi pati. Pati
diekstrak dari limbah kulit pisang kepok dengan menggunakan pelarut natrium
metabisulfit (Na2S2O5) dengan konsentrasi sebesar 0,5% . Tahap kedua adalah pembuatan
bioplastik dari pati hasil ekstraksi. Pada pembuatan bioplastik, HCl berperan sebagai asam
yang akan memodifikasi pati (hidrolisis) dan gliserol berperan sebagai plasticizer.
Dilakukan variasi pada penambahan volume HCl 0.5 M yaitu sebesar 0, 2, dan 4 (%v/v)
serta konsentrasi gliserol yaitu 0, 20, dan 40 %w/w. Pati akan dianalisis untuk diketahui
kandungan di dalam pati, kadar air, dan gugus fungsi. Bioplastik yang dihasilkan akan
dianalisis nilai tensile strength, % elongasi, water solubility, waktu biodegradasi, dan
gugus fungsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi gliserol dan volume
HCl memberikan pengaruh terhadap perubahan kemampuan mekanik pada bioplastik.
Kenaikan konsentrasi gliserol menurunkan nilai tensile strength namun menaikkan nilai
elongasi, sedangkan kenaikan volume HCl menaikkan nilai tensile strength namun
menurunkan nilai elongasi. Rentang rata-rata tensile strength yang didapatkan 1,65-4,18
MPa, sedangkan untuk rata-rata elongasi didapatkan 3,6-20,2%. Bioplastik yang
dihasilkan dapat terdegradasi 6,04% dalam waktu 13 hari serta memiliki rentang nilai
water solubility 11,28-47,94%. Perubahan gugus fungsi yang terjadi dari pati menjadi
bioplastik adalah adanya gugus alkohol pada panjang gelombang 3805,55cm-1 dan acid
halides pada panjang gelombang 2100,48cm-1.