Pengolahan limbah LDPE menjadi bahan bakar cair

Abstract

Sampah plastik merupakan masalah yang selalu menjadi perbincangan dalam kehidupan sehari hari. Sampah plastik semakin bertambah setiap tahunnya terutama di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dan masih ada 3,22 juta ton sampah plastik yang belum diolah. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara kedua dengan penyumbang sampah terbanyak. Pada tahun 2025, konsumsi plastik di Asia diperkirakan akan meningkat hingga 80% melebihi 200 juta ton. Jenis plastik terbanyak dari limbah plastik merupakan jenis LDPE maka dari itu percobaan ini menggunakan limbah LDPE sebagai bahan untuk membuat bahan bakar cair. Selain itu, LDPE juga merupakan limbah yang memiliki nilai kalor cukup tinggi dan dapat menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi. Percobaan ini bertujuan untuk mengubah limbah LDPE menjadi bahan bakar cair. Harga bahan bakar sendiri akan selalu naik setiap tahunnya dan akan sangat menguntungkan jika dapat memperoleh bahan bakar dari hasil daur ulang LDPE. Selain menguntungkan, jumlah limbah LDPE akan berkurang dan mendukung program pemerintah untuk ramah lingkungan. Percobaan ini dilakukan dengan metode pirolisis. LDPE akan dicampurkan dengan katalis dan kerosene dalam sebuah reaktor lalu dilakukan purging pada suhu 110oC untuk menghilangkan oksigen.Pirolisis berjalan dengan variasi suhu 265 oC, 295 oC juga variasi Katalis yaitu Bentonite, SiO2 dan ZSM-5 dan variasi % Loading 5%;7% dan 10% serta variasi waktu reaksi selama 1,2 dan 3 jam. Produk cair dan padatan yang diperoleh ditimbang untuk mendapatkan nilai perolehan dan diukur viskositas, densitas dan nilai kalor. Variasi temperatur terbaik didapatkan saat temperatur 265oC dan Variasi waktu reaksi terbaik terjadi pada saat reaksi berjalan selama 1 jam. Untuk Variasi % Loading katalis terbaik didapatkan pada saat menggunakan katalis sejumlah 5% dari LDPE sedangkan Jenis Katalis yang menghasilkan produk terbaik adalah ZSM-5. Hasil perhitungan densitas dan viskositas dari semua variasi yang dilakukan memasuki standar viskositas dan densitas diantara Solar dan Bensin .