dc.description.abstract |
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, terutama sebagai air minum. Air yang
dikonsumsi oleh manusia harus benar-benar bersih, dan tidak mengandung zat-zat yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Masyarakat yang tinggal disekitar pantai biasanya
mendapatkan air tawar dengan cara membeli, sehingga mereka harus mengeluarkan biaya untuk
membeli air disamping biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Jika air laut dapat diubah menjadi air
tawar layak konsumsi, maka biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat yang tinggal di dekat
pantai akan menjadi lebih murah.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang sebuah alat untuk menyediakan air
bersih dengan menggunakan tenaga surya, sehingga masyarakat yang tinggal di dekat pantai
dapat mendapatkan air tawar dengan biaya yang cukup murah. Selain itu, alat penyediaan air
bersih dengan menggunakan tenaga surya bersifat ramah lingkungan, sehingga tidak menambah
pencemaran lingkungan. Metode penelitian dilakukan dengan studi literatur terhadap bentukbentuk
evaporator surya yang telah dibuat sebelumnya. Hasil studi literatur menunjuukan bahwa
evaporator yang mungkin dibuat adalah evaporator dengan bentuk pyramid, dikarenakan desain
yang cukup sederhana, dan perolehan air bersih yang cukup banyak. Pada evaporator berbentuk
pyramid, kemiringan penutup evaporator dapat divariasikan dan akan mempengaruhi efisiensi
dari evaporator tersebut, kemiringan dapat divariasikan pada rentang 20° hingga 50° , sedangkan
konsentrasi garam dapat divariasikan menjadi larutan garam pekat (16 °Be) dan larutan garam
encer (3,5 °Be). Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis fisika dan kimia pada air hasil
penguapan dengan prisma surya. Analisis fisika meliputi analisis salinitas, kekeruhan , dan
densitas. Analisis kimia meliputi analisis kesadahan total, analisis kadar kalsium, analisis kadar
magnesium, kadar klorida, dan pH.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelembaban relatif yang semakin besar
akan menyebabkan turunnya temperatur lingkungan, sehingga akan membuat laju evaporasi
menjadi lambat. Kemiringan atap prisma yang semakin tinggi akan membuat laju evaporasi
senakin meningkat. Hasil terbaik dari penelitian prisma surya memiliki nilai laju penguapan
paling tinggi sebesar 5,647 L/hari/m2 sementara laju penguapan paling rendah sebesar 2,959
L/hari/m2. Hasil analisis pada air hasil penguapan menunjukkan salinitas air sebesar 0°/oo dan
TDS air berada pada rentang 16-74 ppm. Dapat ditarik kesimpulan bahwa air yang diuapkan
menggunakan prisma surya sudah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan baik oleh
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) maupun Standar Nasional
Indonesia (SNI). |
en_US |