Abstract:
Industri tekstil adalah salah satu sektor industri yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia dalam bagian penyerapan tenaga kerja serta meningkatkan hasil ekspor. Namun industri tekstil di Indonesia terutama daerah Bandung mengalami penurunan dan kebangkrutan, hal ini dikarenakan banyak industri tekstil yang memiliki sistem IPAL yang buruk sehingga menghasilkan limbah cair yang membahayakan lingkungan dan tidak sesuai dengan standar baku mutu dari pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kondisi optimum dari biji asam jawa tanpa kulit sebagai koagulan untuk menurunkan konsentrasi COD pada limbah tekstil. Zat warna yang digunakan adalah larutan zat warna Yorifix Red CDX dan Yorifix Yellow CDX46 dengan variasi terhadap pH sebesar 3,5; 4; 4,5; serta variasi terhadap dosis koagulan yaitu 3, 4, 5 g/L. Metode yang digunakan adalah metode pengadukan sederhana. Rancangan penelitian dibuat dengan menggunakan Design Expert versi 12.0.1.0 dengan metode Central Composite Design (CCD). Respon yang diamati adalah %-penurunan COD yang dianalisis dengan menggunakan spectroquant.
Penelitian ini menunjukkan bahwa variasi pH dan dosis koagulan berpengaruh terhadap %-penurunan kadar COD. Diperoleh kondisi optimum untuk zat warna Yorifix Red CDX adalah pada pH 5, dosis 5 g/L. Sedangkan kondisi optimum untuk zat warna Yorifix Yellow CDX46 adalah pada pH 7 dengan dosis 5 g/L. Dapat disimpulkan bahwa koagulasi zat warna reaktif akan baik dilakukan pada suasana cenderung asam.