Abstract:
Pada era digital ini, terjadi begitu banyak perubahan salah satunya pada media
hiburan. Keberadaan layanan streaming seperti layanan video on demand yang terus
berkembang hingga tergesernya TV kabel. Layanan video on demand memberikan pertumbuhan
yang sangat tinggi untuk pendapatan di Indonesia terutama saat terjadinya
pandemi Covid-19. Terdapat berbagai macam layanan video on demand yang bersaing
ketat untuk menguasai pasar di Indonesia yang salah satunya adalah Iflix. Iflix yang
merupakan streaming video on demand berbasis model bisnis freemium ini kalah bersaing
dibandingkan layanan video on demand lainnya berdasarkan survey yang penulis
dapatkan dari berbagai sumber. Berdasarkan hasil preliminary research yang didapat
dari orang-orang yang pernah menggunakan Iflix VIP didapati bahwa mereka tidak
ingin merekomendasikan Iflix VIP karena tidak merasakan customer perceived value
yang baik saat menggunakannya.
Customer perceived value mempunyai 4 dimensi yang terdiri dari functional
value (X1), emotional value (X2), social value (X3) dan economic value (X4).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat eksplanatori dengan pendekatan
kuantitatif. Pengambilan sampel penelitian terhadap 80 responden
menggunakan judgment sampling dengan kriteria responden yang pernah
menggunakan Iflix VIP. Pengujian menggunakan uji asumsi klasik dan analisa linear
berganda sebagai analisis bentuk kuantitatif.
Berdasarkan hasil kuantitatif menggunakan IBM SPSS 26, diperoleh hasil
bahwa variabel functional value (X1), emotional value (X2), economic value (X4)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat rekomendasi (Y). Sedangkan social
value (X3) tidak berpengaruh secara signifikan karena tidak memenuhi kriteria pada
pengujian menggunakan metode stepwise. Variabel functional value (X1), emotional
value (X2), economic value (X4) juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat
rekomendasi (Y) secara simultan.