Abstract:
Ruang adalah suatu wadah yang tidak nyata namun dapat dirasakan keberadaannya, ruang
publik adalah ruang yang terdapat di luar bangunan, yang di pergunakan oleh manusia baik secara
individu maupun kelompok untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti interaksi sosial, ekonomi,
dan budaya. Ruang public yang ada pada permukiman kampong kota biasanya berupa ruang jalan,
pasar dan juga ruang spontan pada daerah sekitar hunian. Dengan adanya keterbatasan ruang public
pada area hunian, biasanya masyarakat permukiman kampung kota memanfaatkan ruang yang ada
untuk beraktivitas social. Salah satu contohnya adalah ruang jalan yang sering digunakan
masyarakat untuk beraktivitas khususnya jalan-jalan kecil dan gang-gang sempit.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif dengan cara
mendeskripsikan keadaan eksisting kampung kota yang ada. Data ini di kumpulkan dengan teknik
behavior mapping, time budget dan juga wawancara yang kemudian data yang di dapat di
bandingkan dengan teori yang ada untuk mendapatkan hasil penelitian dan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ditemukan, elemen fisik dan bentuk ruang jalan yang ada pada
permukiman kampung kota mempengaruhi aktivitas masyarakat sekitar. Dari elemen-elemen fisik
tersebut di temukan juga beberapa faktor dari elemen fisik dan bentuk ruang jalan. Lebar dan bentuk
dari ruang jalan memepengaruhi apa saja aktivitas yang terjadi pada ruang jalan permukiman. Ruang
jalan dengan lebar diatas 4m di dominasi oleh aktivitas dari kendaraan dan minim aktivitas sosial
dari masyarakat. Sedangkan ruang jalan yang memiliki lebar di bawah 2m minim aktivitas dari
kendaraan dan aktivitas sosial dari masyarakat. Pada ruang jalan ini aktivitas di dominasi oleh
pedestrian. Pada ruang jalan dengan lebar 2m-4m di temukan paling banyak aktivitas pilihan dan
aktivitas sosial dari masyarakat setempat. Aktivitas yang terjadi pada ruang jalan radial lebih
bervariasi di bandingkan ruang jalan dengan dengan bentuk “U”. Hal ini dikarenakan pada ruang
jalan dengan bentuk radial terjadi penumpukan aktivitas dari percabangan jalan, sedangkan pada
ruang jalan berbentuk “U” aktivitas yang di dapat berasal dari satu jalan. Tipologi dan elemenelemen
fisik seperti street furniture mempengaruhi titik-titik tempat aktivitas berlangsung. Titiktitik
ruang jalan yang memiliki street furniture dan terhubung langsung dengan permukiman warga
memiliki kecenderungan aktivitas untuk berlangsung lebih lama. Adanya penambahan street
furniture ini meningkatkan kualitas pada ruang jalan untuk beraktivitas.