Abstract:
Pada saat ini, pasar kosmetik di Indonesia semakin luas, sehingga Indonesia dapat
memberikan potensi yang sangat besar dalam industri kecantikan. Oleh karena itu,
banyak produsen kosmetik dari dalam dan luar negeri yang memanfaatkan kondisi
ini. Innisfree, brand asal Korea Selatan masuk ke Indonesia pada tahun 2017,
namun di tahun selanjutnya Innisfree mengalami penurunan penjualan, di mana
pendapatan turun sebesar 10%, gross profit turun sebesar 18%, beban umum &
administrasi turun sebesar 13%, dan biaya operasional turun sebesar 46%.
Penurunan penjualan dapat menunjukkan adanya masalah pada perilaku
konsumen dalam menentukan untuk mengkonsumsi sebuah produk, yaitu niat
beli. Maka peneliti melakukan studi pendahuluan pada 20 orang responden,
diperoleh 3 alasan terbanyak responden tidak berniat untuk membeli dan
menggunakan produk Innisfree, yaitu karena harga produk mahal, kualitas produk
tidak terasa manfaatnya, dan produk tidak sesuai dengan harapan responden.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi
konsumen terhadap brand image dan brand trust produk Innisfree di kota
Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. Untuk pengambilan sampel
penelitian, peneliti menggunakan judgement sampling dengan kriteria responden
yang mengetahui dan pernah membeli produk Innisfree, dengan jumlah 200
orang. Lalu dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda sebagai bentuk analisis kuantitatif. Dari hasil pengolahan data kuantitatif
diperoleh hasil bahwa variabel independen (brand image dan brand trust)
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (niat beli). Koefisien-koefisien
beta kedua variabel tersebut bernilai positif yang mengindikasikan hubungan yang
positif antar variabel independen (brand image dan brand trust) terhadap variabel
dependen (niat beli). Semakin tinggi nilai brand image dan brand trust, maka
akan semakin tinggi niat beli produk Innisfree.