Abstract:
Saat ini banyak ditemukan coffee shop baru di Kota Bandung baik yang dibangun
dengan konsep khusus oleh wirausaha lokal, maupun coffee shop yang
menggunakan lisensi franchise international. Coffee shop ini banyak tersebar baik
di pusat perbelanjaan maupun di luar pusat perbelanjaann. Seperti halnya yang
terjadi di sekitar Jalan Anggrek disana terdapat banyak coffee shop yang saling
berdekatan. Berdasarkan preliminary research Cultivar Coffee menjadi coffee shop
yang tidak diminati oleh para rsesponden. Para responden mengatakan bahwa
kualitas pelayanan yang buruk serta harga yang mahal menyebabkan mereka tidak
ingin melakukan pembelian ulang di Cultivar Coffee. Penelitian ini bertujuan
mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap niat beli
ulang Cultivar Coffee.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan explanatory
dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Variabel bebas (X) yang
digunakan yaitu kualitas pelayanan dan harga, sedangkan Variabel terikat (Y) yang
digunakan adalah niat beli ulang. Pengumpulan data dikumpulkan melalui
kuesioner yang disebar secara online kepada 129 responden yang pernah
melakukan kunjungan ke Cultivar Coffee dalam 6 bulan terakhir dan berumur
antara 16 hingga 35 tahun. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji
regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dan harga memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap niat beli ulang
sebesar 76%. Adapun, apabila diuji secara parsial kualitas pelayanan dan harga
berpengaruh signifikan.
Saran yang diberikan untuk kualitas pelayanan adalah memperbaiki dimensi
emphaty dan reliability dengan menyadari keinginan konsumen ketika datang ke
sebuah coffee shop, dan juga cepat tanggap serta responsive ketika dibutuhkan
konsumen. Sedangkan saran untuk harga adalah Cultivar Coffee dapat melakukan
STP kembali untuk melihat apakah harga yang diberikan sudah sesuai dengan
kemampuan dari target market mereka tersebut.