Abstract:
Industri makanan merupakan sektor yang pertumbuhannya cukup bagus
dan menjanjikan. Peluang bisnis yang bagus menyebabkan banyaknya usaha
makanan salah satunya makanan cepat saji yang muncul. Hal ini menimbulkan
persaingan yang cukup ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi
bersaing yang tepat untuk menghadapi kondisi persaingan usaha. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal perusahaan makanan cepat saji di
Kota Bandung dengan menggunakan tools five forces model dan mengetahui
pengaruh lingkungan eksternal makro perusahaan dalam industri makanan cepat
saji di Kota Bandung dengan menggunakan tools PESTEL.
Metode penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah
penelitian yang sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden
sebagai sampel penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai
instrumen pengumpulan data. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer penelitian ini adalah hasil observasi dan kuesioner terhadap
industri makanan cepat saji di Bandung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan eksternal
makro dengan menggunakan PESTEL menunjukkan faktor politik tidak
mempengaruhi penjualan, faktor ekonomi mengalami penurunan di tahun 2020
karena adanya resesi, faktor sosial terdapat peluang bagi competitor untuk masuk
dalam bisnis makanan cepat saji, faktor teknologi mendukung kegiatan transaksi,
dan faktor lingkungan berpengaruh saat perusahaan mengurangi sampah plastic.
Sedangkan lingkungan eksternal yang mempengaruhi strategi perusahaan industri
makanan cepat saji dengan 5 forces model menunjukkan bahwa untuk menjadi
perusahaan yang besar dan bertahan lama, perusahaan atau instansi memerlukan
biaya yang besar, untuk memulai bisnis yang baru, perlu di perhatikan kompetitor
yang sudah ada, konsumen sangat mudah untuk mengganti produk dan layanan
pengganti, untuk mendapatkan daya tarik konsumen, strategi yang dilakukan oleh
instansi atau perusahaan haruslah memiliki strategi yang tepat, Kebanyakan dari
instansi memliki sedikit supplier di pasaran untuk menjaga kualitas produk dan
harga yang ditawarkan pada konsumen.