Abstract:
Perkembangan teknologi industri pakaian kian meningkat, baju biasa mulai memilki fitur teknologi tambahan seperti anti-virus yang diperlukan sebagai penanganan tambahan dalam masa pandemi covid-1. Duraking memiliki beragam teknologi termasuk teknologi anti-virus. Sebagai merek asal Indonesia yang mulai memasuki industri baju berteknologi menghadapi pesaing yang merupakan merek internasional. Untuk dapat bertahan di industri baju berteknologi peneliti akan melakukan analisa persepsi konsumen terhadap baju berteknologi. Selain pandangan konsumen terhadap baju berteknologi, diperlukan juga tingkat pengenalan branding atau pemasaran Duraking. Dengan mengenali posisi brand bagi pasar, staretgi bauran pemasaran Duraking juga akan dibandingkan dengan pesaing terdekatnya antara Uniqlo dan Nike untuk mengenali posisi brand dengan pesaing. Untuk mengenali posisi brand Duraking di industri baju berteknologi, peneliti akan melakukan analisa menggunakan kuesioner kepada 500 responden dari wilayah enam kepulauan Indonesia yaitu Jawa, Bali, Sumatera, Papua, Kalimantan dan Sulawesi. Penelitian bersifat deduktif eksploratif dengan hasil analisa kuesioner dan wawancara. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bauran pemasaran atau marketing mix. Selain mendapatkan hasil analisa dari kuesioner, peneliti akan melakukan analisa media sosisal Duraking dan pesaing seputar product, price, place dan promotion untuk dibandingkan. Hasil analisa pasar dapat membantu Duraking mengenali posisi pemasaran dan branding di industri baju berteknologi bagi konsumen. Hasil analisa ini akan dapat menjadi sebuah saran dalam startegi bauran pemasaran Duraking pada keenam wilayah Indonesia. Hasil analisa perbandingan dengan pesaing dapat membantu Duraking mengetahui kekuatan dan kelemahan startegi bauram pemasaran. Informasi ini dapat menjadi sebuah saran dalam pengembangan strategi bauran pemasaran Duraking.