Abstract:
Desa Wisata Adat Cireundeu merupakan destinasi pariwisata yang menawarakan wisata berfokus pada edukasi budaya, khususnya budaya Sunda. Beragamnya pilihan destinasi wisata memperlihatkan ketatnya persaingan industri pariwisata dalam menjadikan destinasinya sebagai pilihan wisatawan. Dalam industri pariwisata pengalaman wisatawan merupakan faktor utama yang membedakan dari pesaing. Desa Wisata Adat Cireundeu memiliki keunikan dalam budayanya yang dikembangkan menjadi kegiatan wisata, tetapi hal tersebut tidak cukup untuk mendukung penciptaan keunggulan bersaing dibutuhkan juga adanya pembentukkan pengalaman di setiap rantai nilai.
Metode penelitian yang digunakan adalah case study dan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi mengenai rantai nilai pariwisata di Desa Wisata Adat Cireundeu dan teknik analisis data menggunakan pattern matching dengan tujuan untuk merancang rantai nilai pariwisata yang tepat di Desa Wisata Adat Cireundeu.
Hasil dari penelitian ini adalah rancangan rantai nilai pariwisata Desa Adat Cireundeu melalui identifikasi pelaku wisata yang terdiri dari tiga pelaku yaitu pelaku kunci, pelaku primer dan pelaku sekunder. Strategi diferensiasi dilakukan melalui tema utama wisata yaitu Gastro Diplomacy sebagai daya tarik utama Desa Adat Cireundeu dan terdapat aktivitas utama dan aktivitas sekunder yang menghasilkan produk dan layanan wisata. Rantai nilai pariwisata Desa Adat Cireundeu melalui tiga tahap yaitu Pre-trip, Trip dan Post-trip.