Abstract:
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung merupakan sebuah instansi pemerintah yang berfungsi untuk merencanakan, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiataan kebudayaan dan pariwisata di Kota Bandung. Tugas utama Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung ialah untuk mempromosikan pariwisata Kota Bandung kepada masyarakat luas. Tetapi, instansi yang sudah berdiri sejak tahun 1999 ini kurang mendapat sorotan dari masyarakat sebagai sumber informasi utama mengenai pariwisata Kota Bandung. Dari hasil penelitian pendahuluan hanya 9 dari 20 orang yang aware terhadap Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung. Hal ini menunjukkan permasalahan komunikasi pemasaran (marketing communication) yang dihadapi oleh Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana awareness konsumen terhadap Marketing Communication Mix (MCM) berhubungan dengan Brand Awareness Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung. Variabel Marketing Communication Mix mengacu pada definisi menurut Kotler & Keller (2016:582) dan dalam menentukan dimensi-dimensinya penulis menyesuaikan dengan kegiatan marketing communication mix yang pernah/ sedang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung. Untuk variabel Brand Awareness penulis mengacu kepada teori dari Aaker (1996) yang dikutip oleh Chi, Yeh & Yang (2010: 136). Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian hubungan korelasional dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Sampel penelitian sebanyak 110 responden, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner, data sekunder dan observasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Kegiatan bauran komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ialah advertising (brosur), melaksanakan event dan mengikuti pameran di dalam negeri dan luar negeri, dan melaksanakan kegiatan online & social media marketing. Wisatawan nusantara tidak aware terhadap kegiatan bauran komunikasi pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Wisatawan nusantara kurang aware terhadap brand awareness Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,140 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara bauran komunikasi pemasaran dengan brand awarenesss Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung memperbaiki dan mengembangkan kegiatan komunikasi pemasarannya sehingga brand awareness masyarakat terhadap Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung dapat meningkat.