Abstract:
Contingent pay merupakan salah satu imbalan yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi. Perusahaan harus cukup kompetitif dengan beberapa jenis imbalan untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan memberi imbalan terhadap kinerja setiap individu di dalam organisasi. Imbalan harus bergantung terhadap kinerja dan karyawan harus melihat hal itu sebagai suatu keterikatan. Apabila imbalan tidak sesuai atau dirasa tidak adil bagi karyawan, maka konflik interpersonal dapat terjadi antarkaryawan. Perusahaan memandang hal ini menjadi sebuah pertimbangan untuk memahami keinginan karyawan dan mengerti faktor penting yang dibutuhkan di contingent pay. Industri sepatu di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup berarti. Kondisi tersebut diawali dengan produsen sepatu dalam negeri yang pada umumnya merupakan industri kecil (home industry), salah satunya PT. General Shoe. Perusahaan didirikan oleh Drs. G. Andy T. pada tahun 1989. PT. General Shoe memiliki brand sepatu dan sandal yang bernama Weidenmann dan GATS. Kantor dari PT. General Shoe berlokasi di Cigondewah (Bandung), sedangkan untuk pabriknya berlokasi di Gempol (Bandung). Seringkali target penjualan yang ditetapkan perusahaan belum tercapai, maka penelitian ini dirasa perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara contingent pay dan konflik interpersonal karyawan sales dan marketing staff PT. General Shoe di Bandung. Tujuan organisasi adalah untuk bertahan dalam persaingan yang ada dalam industri sepatu saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive untuk menguji variabel yang ada. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, dan studi literatur. Penelitian ini menggunakan keseluruhan populasi pada karyawan sales dan marketing staff yang berjumlah 20 responden dengan menggunakan metode korelasi Pearson. Hal yang didapat dari penelitian ini adalah PT. General Shoe sudah baik dalam menerapkan contingent pay tetapi masih ada beberapa faktor yang dianggap belum memuaskan karyawan. Perusahaan sebaiknya memperhatikan beberapa faktor tersebut untuk menciptakan kondisi yang adil bagi karyawan dengan cara mengevaluasi contingent pay yang ada saat ini. Kegiatan bersama dengan tim marketing disarankan untuk mengurangi konflik interpersonal dan mempererat hubungan. Dengan tingkat konflik interpersonal antarkaryawan yang tergolong rendah dan contingent pay yang ada sudah baik, perusahaan berharap mampu mendorong karyawan untuk mencapai target penjualan.