Abstract:
Pertumbuhan coffeeshop di Indonesia khususnya di Bandung saat ini sangat tinggi. Hal ini sendiri membuat banyaknya coffeeshop di Bandung yang buka, akan tetapi tidak sedikit juga coffeeshop yang tutup. Coffeeshop sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu coffeeshop yang menyediakan makanan berat (memiliki kitchen) dan coffeeshop yang tidak menyediakan makanan berat (tidak memiliki kitchen). Dalam skripsi ini lebih memfokuskan pada coffeeshop yang tidak menyediakan makanan berat (tidak memiliki kitchen). Untuk keberlangsungan dari coffeeshop ini sendiri sangat ditentukan dari niat beli ulang dari konsumen. Konsumen sendiri harus merasa puas akan kinerja dari coffeeshop itu. Kinerja yang akan dilihat dalam skripsi ini adalah store atmosphere, service quality, dan coffee quality. Ketiga faktor ini didapatkan dari hasi wawancara dengan para coffee expert di bandung. Noah Barn merupakan coffeeshop yang terletak di jalan Garuda sedangkan SF Roastery terletak di Ruko Rajawali Plaza. Kedua coffeeshop ini telah berdiri sekitar dua tahun lebih, kedua coffeeshop ini juga memiliki kemiripan, yaitu coffeeshop non-kitchen. Tetapi sangat disayangkan kesuksesan dari kedua coffeeshop ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dimana jumlah Noah Barn dapat menghasilkan rata-rata 38 transaksi per hari dan kapasitas 40 kursi, sedangkan SF Roastery hanya menghasilkan rata-rata 10 transaksi per hari dan kapastias 25 kursi. Hal ini akan memberi dampak negative di jangka panjang, maka penelitian ini dirasa perlu untuk dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan membahas Store Atmosphere, Servcie Quaity, dan Coffee Quality. Ketiga faktor ini didapat dari hasil wawancara dengan coffee expert.