Abstract:
Perkembangan dunia bisnis saat ini saling berlomba-lomba untuk dapat memenuhi kebutuhan
pasar. Ditambah dengan adanya COVID-19, membuat perusahaan harus menyiapkan
strategi-strategi di dalam perusahaannya untuk bisa bertahan dalam industrinya dan dapat
bersaing dengan pesaingnya. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan
mengoptimalkan persediaan di dalam perusahaan. Persediaan merupakan hal yang krusial
karena memegang peran penting dalam kelancaran proses bisnis di perusahaan. Akan tetapi,
persediaan kerap kali diabaikan terutama pada persediaan yang berada di kategori Bottleneck
Items dalam matriks Kraljic yang memiliki karakteristik profit impact yang rendah dan supplier
risk yang tinggi. Akibat dari pengabaian persediaan, perusahaan sering mengalami stockout
yang akhirnya merugikan materil maupun performa perusahaan.
PD. Karya Mitra Usaha merupakan perusahaan yang bergerak dalam memproduksi
alat dan mesin pertanian, peternakan, laboratorium, dan lain-lain. Dalam melakukan proses
produksinya, PD. Karya Mitra Usaha memiliki 264 jenis bahan baku yang tiga diantaranya
merupakan bahan baku berjenis Bottleneck Items, yaitu Insulation Brick Bottom, Air Setting
Mortar, dan Fire Brick. Untuk melihat ketersediaan ketiga bahan baku tersebut, maka dilakukan
perhitungan EOQ multiple product, safety stock, dan fill rate. Fill rate dari masing-masing
bahan baku tersebut belum mencapai ke angka yang maksimal yaitu 99,99%. Untuk
meningkatkan angka fill rate tersebut, maka perlu meningkatkan cycle inventory-nya. Cycle
inventory dapat ditingkatkan dengan menaikan Q di atas EOQ. Berdasarkan hasil perhitungan,
PD. Karya Mitra Usaha dapat meningkatkan fill rate menjadi 99,99% dengan melakukan
pembelian masing-masing bahan baku Insulation Brick Bottom sebesar 1.117,86 unit, Air
Setting Mortar sebesar 182,47 unit, dan Fire Brick sebesar 2.415,59 unit. Akan tetapi, dengan
penambahan Q tersebut menyebabkan penambahan biaya juga yang cukup besar, hal ini
dikarenakan perlu menambah moda transportasi truk double engkel agar semua muatan
bahan baku yang dibeli dapat tertampung.