dc.contributor.advisor |
Witono, Judy Retti |
|
dc.contributor.advisor |
Ramadhany, Putri |
|
dc.contributor.author |
Hongas, Kevin |
|
dc.date.accessioned |
2021-08-18T07:51:59Z |
|
dc.date.available |
2021-08-18T07:51:59Z |
|
dc.date.issued |
2021 |
|
dc.identifier.other |
skp40981 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/12174 |
|
dc.description |
4507 - FTI |
en_US |
dc.description.abstract |
Zat pewarna dalam industri tekstil semakin banyak digunakan seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia. Pada umumnya pewrna sintesis adalah pewarna yang paling sering digunakan pada industri tekstil. Tetapi zat pewarna sintetis memiliki kekurangan terhadap lingkungan sekitar. Karena limbah sisa pewarna sintetis yang tidak terdegradasi dapat menimbulkan produk yang bersifat karsinogenik dan beracun. Sehingga perlu dikembangkan zat pewarna alternatif yaitu zat pewarna alami untuk menggantikan zat pewarna sintetis agar limbah yang dihasilkan tidak merusakan lingkungan. Meskipun aman, penggunaan zat warna alami perlu diterapkannya inovasi dalam penggunaanya seperti pembuatan emulsi zat warna, metode ini dapat menutupi kekurangan zat warna yang sulit menempel pada kain. Karena pada emulsi zat warna membentuk droplet kecil sehingga akan lebih mudah berdifusi. Selain itu penambahan zat pengikat diperlukan agar kain dengan pewarna lebih melekat, zat tersebut adalah mordan.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari formulasi zat warna yang tepat, agar menghasilkan zat pewarna alami yang siap pakai dan dapat dipasarkan. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh minyak dan mordan terhadap hasil pewarnaan. Minyak yang dipakai pada percobaan ini adalah corn oil dan MCT oil. Sedangkan mordan yang digunakan adalah mordan CaCO3 dan asam tanat.
Hasil penelitian menunjukan emulsi lebih stabil pada MCT oil dan penggunaan surfaktan TO 7 dengan konsentrasi 4%. Selain itu hasil analisis dari pewarnaan kain menunjukan, penggunaan mordan asam tanat lebih baik dibandingkan dengan penggunaan mordan CaCO3. Karena menghasilkan nilai K/S yang lebih besar yaitu 14.68. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
zat warna alami |
en_US |
dc.subject |
kurkumin |
en_US |
dc.subject |
emulsi |
en_US |
dc.title |
Formulasi pewarna alami menggunakan zat warna kurkumin untuk kain dengan variasi minyak dan mordan |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2016620093 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0421075402 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0409068502 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI614#Teknik Kimia |
|