Abstract:
Garam merupakan zat yang sering sekali ditemui dan digunakan dengan berbagai pemanfaatan misalkan saja pada makanan, garam digunakan sebagai zat yang membuat rasa asin pada makanan ataupun dijadikan bahan yang dipakai pada kegiatan industri dan farmasi. Pemanfaatan garam yang besar ini membuat demand daripada garam ini menjadi tinggi. Permasalahan yang didapatkan bukan saja dikarenakan produksi garam Indonesia yang belum mencukupi kebutuhan tetapi karena proses yang dipakai masih menggunakan metode konvensional. Hal ini membutuhkan waktu lama dalam produksi dan kualitas garam yang dihasilkan belum tinggi. Air laut merupakan bahan dasar yang dapat digunakan untuk menghasilkan garam NaCl. Air laut sendiri memiliki kadar pengotor yang dapat membuat kadar NaCl yang dihasilkan menjadi tidak tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari konsentrasi bahan pengendap, tingkat konsentrasi air laut (salinitas) dan jenis pengendap terhadap garam yang dihasilkan. Variasi yang dilakukan adalah tingkat salinitas air laut dimana pada tingkat tertentu akan ditambahkan bahan kimia pengendap, selain itu juga variasi rasio mol dan jenis bahan pengendap yang dipakai. Penambahan bahan kimia divariasikan 1:0,5; 1:1 dan 1:2 terhadap pengotor yang ingin dihilangkan. Variasi tingkat salinitas yang dipakai untuk penambahan bahan kimia pada air laut encer 3,5oBe dan variasi lainnya adalah penambahan pengendap pada tingkat salinitas tertentu pada 16oBe, 22oBe dan 28oBe. Bahan pengendap yang dipakai Na2CO3, NaOH dan BaCl2. Garam yang dihasilkan akan dianalisis kadar NaCl, ion Ca2+ dan ion Mg2+ dengan titrasi kompleksiometri dan argentometri.
Kadar NaCl tertinggi didapatkan pada variasi metode presipitasi bertahap yang ditambahkan bahan kimia Na2CO3 pada air laut 16oBe dengan rasio 1:1,33 dan BaCl2 pada 22oBe dengan rasio mol 1:2,71 memiliki kadar NaCl yang dapat mencapai 94,082%. Endapan hasil penambahan Na2CO3 akan menghasilkan endapan dengan kadar Ca2+ yang lebih tinggi dan dapat menghilangkan pengotor Ca2+ dalam air laut dengan efektif. Endapan hasil penambahan NaOH akan menghasilkan endapan dengan kadar Mg2+ lebih tinggi dan dapat menghilangkan pengotor Mg2+ dalam air laut dengan efektif. Endapan hasil penambahan BaCl2 akan memiliki kadar Ca2+ dan Mg2+ yang rendah. Penambahan bahan kimia pada air laut dengan tingkat salinitas rendah belum dapat membuat selurut pengotor terendapkan sehingga belum dapat menghasilkan kadar NaCl yang cukup tinggi untuk dapat memenuhi standar SNI