dc.description.abstract |
Kurangnya produksi garam di Indonesia membuat Indonesia masih mengimpor garam. Salah satu penyebab kurangnya produksi garam di Indonesia adalah lambatnya penguapan dalam produksi garam. Hal tersebut diperlukan adanya metode untuk mempercepat penguapan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh luas penampang dan konsentrasi larutan garam terhadap produksi garam. Mempelajari kecepatan produksi garam dengan memanfaatkan panas dari sinar matahari dan kecepatan angin agar produksi garam di Indoneisa meningkat dan dapat mengurangi impor garam di Indonesia.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode 3D rope, dimana prosesnya memanfaatkan kecepatan angin dan panas dari sinar matahari untuk meningkatkan laju evaporasi. Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap analisa bahan baku dan tahap evaporasi. Larutan garam sebagai bahan baku akan dilakukan analisis kandungan NaCl terlebih dahulu. Larutan garam akan dari bak penampung akan dipompakan menuju tali berbentuk sumbu agar terjadi evaporasi hingga memiliki itngkat kepekatan tertentu. Kristal yang terbentuk akan dianalisa kadar NaCl. Variasi yang yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode evaporasi yaitu 3D rope dengan bak evaporasi dan konsentrasi larutan sebesar 3oBe – 21oBe. Analisis kadar NaCl digunakan metode argentometrik.
Metode 3D rope ini bertujuan untuk mempercepat laju evaporasi dibandingkan metode konvensional. Dengan berbagai variasi yang telah dilakukan, laju evaporasi dengan menggunakan metode 3D lebih cepat 11,88x lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional. Dimana luas permukaan evaporasi dengan metode 3D rope sebesar 6,324 m2 dan untuk metode konvensional sebesar 0,6 m2. |
en_US |