Abstract:
Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang industri yang salah satunya adalah sebagai zat penyerap logam berat dalam pengolahan limbah cair. Namun harga karbon aktif komersil yang cukup mahal menyebabkan munculnya pembuatan adsorben baru yang salah satunya berbahan baku kulit pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variasi konsentrasi dan jenis aktivator yang digunakan terhadap kemampuan penyerapan karbon aktif yang dihasilkan dan untuk mengetahui kemampuan penyerapan ion logam Mn2+ antara karbon aktif yang dihasilkan terhadap karbon aktif komersial.
Pada penelitian ini, karbon aktif disintesis dari kulit pisang melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pretreatment, karbonisasi, dan aktivasi. Pada tahap pretreatment, kulit pisang dicuci, lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 110°C hingga kadar air yang diperoleh sebesar 10%, kemudian dilakukan pengecilan ukuran, setelah itu dilakukan penyeragaman ukuran hingga ukuran 100 mesh. Karbonisasi kulit pisang dilakukan pada tekanan ruang, pada suhu 400°C, selama 90 menit. Aktivasi dilakukan dengan menggunakan tiga jenis asam pada tiga konsentrasi yang berbeda-beda. Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis aktivator, yaitu asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), dan asam fosfat (H3PO4), sementara konsentrasi aktivator yang digunakan sebesar 1M, 1,5M, dan 2M.
Karbon aktif yang dapat memberikan kemampuan penyerapan paling tinggi dalam menyerap larutan Mn2+ adalah karbon yang diaktivasi dengan aktivator HCl 2M. Berdasarkan hasil uji ANOVA, diketahui bahwa perbedaan jenis aktivator dan variasi konsentrasi aktivator memberikan efek yang signifikan terhadap proses penyerapan larutan Mn2+. Konsentrasi aktivator yang semakin besar menyebabkan larutan Mn2+ yang terabsorp juga akan semakin besar.