Pengaruh rasio mol natrium hidroksida (NaOH) dan minyak terhadap karakteristik sabun

Show simple item record

dc.contributor.advisor Witono, Judy Retti B.
dc.contributor.advisor Chandra, Andy
dc.contributor.author Artha, Diana
dc.date.accessioned 2021-08-10T08:23:30Z
dc.date.available 2021-08-10T08:23:30Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp40602
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12104
dc.description 4498 - FTI en_US
dc.description.abstract Sabun mandi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk manusia karena dapat mengangkat dan membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh. Hardness pada sabun merupakan salah satu parameter penting yang menunjukkan kualitas dari suatu sabun. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh jumlah NaOH terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Sabun yang terlalu lembek cenderung tidak akan bertahan lama untuk disimpan. Metode penelitian ini yaitu mencampurkan minyak sebagai bahan baku utama dengan alkali pada temperatur tertentu. Sebelum dilakukan pembuatan sabun, minyak yang akan digunakan dianalisis kandungan asam lemak dan free fatty acids-nya terlebih dahulu. Penelitian ini akan menggunakan variabel-variabel yang divariasikan seperti jenis asam lemak dalam minyak alami, perbandingan mol NaOH dengan minyak pada minyak kelapa (0,4:1; 0,5:1; 0,6:1; 0,7:1; dan 0,8:1), dan perbandingan mol NaOH dengan minyak pada minyak biji bunga matahari (0,2:1; 0,3:1; 0,36:1; 0,43:1; dan 0,47:1). Variabel tetap pada penelitian ini yaitu temperatur operasi pada 90 °C dan kecepatan pengadukan menggunakan motor pengaduk yaitu 270 rpm. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kadar air, pH, dan hardness, adhesiveness, dan cohesiveness dari sabun. Minyak kelapa yang digunakan mengadung asam laurat sebesar 36,04 % dan free fatty acids sebesar 0,12 % sedangkan pada minyak biji bunga matahari mengadung asam oleat sebesar 34,54 % dan free fatty acids sebesar 0,34 %. Jumlah ini berbeda dengan literatur karena minyak yang telah digunakan melalui proses hidrogenasi terlebih dahulu. Pembuatan sabun dengan variasi jumlah mol NaOH menunjukkan semakin banyak NaOH yang digunakan maka hardness value semakin tinggi dan kadar air pada sabun yang dihasilkan akan semakin banyak. Sementara itu, semakin banyak NaOH yang digunakan maka adhesiveness dan cohesiveness yang terbentuk juga akan semakin meningkat sampai batas optimumnya. Pembuatan sabun dari minyak yang berbeda ini juga memberikan hasil yang berbeda pada pH dimana pH pada sabun dari minyak kelapa memenuhi standar SNI. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Sabun mandi en_US
dc.subject minyak kelapa en_US
dc.subject minyak bunga matahari en_US
dc.subject hardness en_US
dc.subject cohesiveness en_US
dc.subject adhesiveness. en_US
dc.title Pengaruh rasio mol natrium hidroksida (NaOH) dan minyak terhadap karakteristik sabun en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015620093
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0421075402
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0428057401
dc.identifier.nidn/nidk KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account