Abstract:
Sabun mandi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk manusia karena dapat mengangkat dan membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh. Hardness pada sabun merupakan salah satu parameter penting yang menunjukkan kualitas dari suatu sabun. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh jumlah NaOH terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Sabun yang terlalu lembek cenderung tidak akan bertahan lama untuk disimpan.
Metode penelitian ini yaitu mencampurkan minyak sebagai bahan baku utama dengan alkali pada temperatur tertentu. Sebelum dilakukan pembuatan sabun, minyak yang akan digunakan dianalisis kandungan asam lemak dan free fatty acids-nya terlebih dahulu. Penelitian ini akan menggunakan variabel-variabel yang divariasikan seperti jenis asam lemak dalam minyak alami, perbandingan mol NaOH dengan minyak pada minyak kelapa (0,4:1; 0,5:1; 0,6:1; 0,7:1; dan 0,8:1), dan perbandingan mol NaOH dengan minyak pada minyak biji bunga matahari (0,2:1; 0,3:1; 0,36:1; 0,43:1; dan 0,47:1). Variabel tetap pada penelitian ini yaitu temperatur operasi pada 90 °C dan kecepatan pengadukan menggunakan motor pengaduk yaitu 270 rpm. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kadar air, pH, dan hardness, adhesiveness, dan cohesiveness dari sabun.
Minyak kelapa yang digunakan mengadung asam laurat sebesar 36,04 % dan free fatty acids sebesar 0,12 % sedangkan pada minyak biji bunga matahari mengadung asam oleat sebesar 34,54 % dan free fatty acids sebesar 0,34 %. Jumlah ini berbeda dengan literatur karena minyak yang telah digunakan melalui proses hidrogenasi terlebih dahulu. Pembuatan sabun dengan variasi jumlah mol NaOH menunjukkan semakin banyak NaOH yang digunakan maka hardness value semakin tinggi dan kadar air pada sabun yang dihasilkan akan semakin banyak. Sementara itu, semakin banyak NaOH yang digunakan maka adhesiveness dan cohesiveness yang terbentuk juga akan semakin meningkat sampai batas optimumnya. Pembuatan sabun dari minyak yang berbeda ini juga memberikan hasil yang berbeda pada pH dimana pH pada sabun dari minyak kelapa memenuhi standar SNI.