Abstract:
Berkembangnya teknologi membuat pemakaian uang tunai
memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal ini akan menyulitkan untuk membawa
jumlah uang dan volume yang besar serta akan memiliki risiko yang cukup besar.
Seiring dengan banyaknya uang elektronik dan dengan adanya program less cash
society maka semakin banyak Bank di Indonesia yang membuat uang elektronik
berbasis chip.Brizzi dan E-money (Mandiri) merupakan e-money berbasis chip
yang dapat membantu masyarakat dalam melakukan transaksi menggunakan kartu.
Dengan kemudahan dan manfaat e-money konsumen masih memiliki niat pakai
yang rendah terhadap e-money lain, dengan alasan uang elektronik tidak memiliki
promosi penjualan (sales promotion) yang baik, tidak mudah untuk digunakan
(perceived ease of use), tidak bermanfaat (perceived usefulness) Dalam hal ini
yang dilihat adalah seberapa mudah seseorang dalam menggunakan uang
elektronik ini dan manfaat yang diberikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sales
promotion, perceived ease of use dan, perceived usefulness terhadap perbedaan
niat pakai e-money berbasis chip Brizzi dan Mandiri. Metode penelitian yang
digunakan adalah dengan kuesioner dan telah dibagikan kepada 158 responden
yang pernah maupun tidak pernah menggunakan e-money berbasis chip Brizzi dan
Mandiri. Kemudian penulis menggunakan Multiple Regression Linear untuk
mengetahui pengaruh variabel independen yaitu sales promotion, perceived ease
of use dan, perceived usefulness terhadap variabel dependen yaitu niat pakai emoney
berbasis chip Brizzi. Independent Sample T-test digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antar e-money berbasis chip Brizzi dan Mandiri.
Temuan - hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa seluruh variabel independen
memiliki pengaruh positif terhadap niat pakai e-money berbasis chip Brizzi,
sedangkan untuk Mandiri, hanya terdapat 2 variabel independen yaitu perceived
ease of use, dan perceived usefulness yang memiliki pengaruh positif terhadap niat
pakai.