Abstract:
Anterin merupakan salah satu jasa transportasi online buatan lokal yang
menggunakan sistem lelang harga pertama di dunia. Tidak hanya itu, Anterin juga
membebaskan pengguna untuk memilih jenis kendaraan dan jenis kelamin pengemudi.
Layanan yang tersedia juga hampir sama dengan pesaing besarnya, yaitu Go-Jek dan Grab.
Pada akhir tahun 2018 silam, Anterin menargetkan 1 juta pengguna dan 300.000 mitra
bisnis. Meski Anterin dinyatakan mengalami pertumbuhan pasar sebesar 50% setiap
tahunnya, namun sampai saat ini Anterin belum dapat mencapai target tersebut. Pengemudi
Anterin juga jarang mengangkut penumpang karena kurangnya permintaan layanan
sehingga berdampak pada penghasilan mereka.
Jasa transportasi online ini telah melakukan berbagai macam promosi agar
brand ini lebih dikenal oleh masyarakat. Namun, terdapat beberapa masalah yang muncul,
yaitu rendahnya aktivitas advertising dan word of mouth yang dilakukan oleh Anterin
sehingga kurang menciptakan brand awareness. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari
dimensi promotion mix yang berfungsi untuk mengkomunikasikan nilai suatu produk
kepada konsumen. Oleh karena itu, kegiatan advertising dan word of mouth sangat penting
untuk dilakukan Anterin guna menginformasikan dan memperkenalkan layanan yang
ditawarkan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
advertising dan word of mouth terhadap brand awareness pada jasa transportasi online
Anterin.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode explanatory research. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,
studi literatur, dan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Teknik pengambilan
sampel ini menggunakan metode non-probabilistic sampling dimana responden merupakan
masyarakat di Kota Bandung yang menggunakan jasa transportasi online dan merupakan
target pasar dari Anterin. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji
asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang
kurang baik terhadap advertising dan word of mouth yang dilakukan oleh Anterin, sehingga
berpengaruh terhadap rendahnya brand awareness dari Anterin. Dari hasil analisis regresi
linear berganda, advertising dan word of mouth berpengaruh secara simultan terhadap
brand awareness. Kedua variabel tersebut memiliki pengaruh sebesar 65% terhadap brand
awareness dari Anterin sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan PT Anterin
Digital Nusantara memperbaiki strategi periklanan dan word of mouth yang dilakukan
dengan memfokuskan menggunakan platform digital seperti media sosial untuk
mengkomunikasikan layanan yang ditawarkan agar lebih efektif dan efisien. Kegiatan
periklanan juga harus dilakukan secara intens agar dapat meningkatkan brand awareness
Anterin.