Pengaruh lingkungan fisik spasial kantor PS-26 terhadap workplace stress karyawan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wigono, Tito Gunawan
dc.contributor.author Dwitantri, Andrea Kristina
dc.date.accessioned 2021-07-29T02:13:02Z
dc.date.available 2021-07-29T02:13:02Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp40717
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11874
dc.description 6245 - FTA en_US
dc.description.abstract Tuntutan bekerja di masa kini untuk bertahan hidup di era globalisasi menjadikan aktivitas bekerja beserta keadaan lingkungan kerjanya menjadi beban dan dapat menyebabkan stres kerja atau occupational stress. Selain aspek psikososial seperti lingkungan kerja non fisik sebagai penyebab stres, stres kerja juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja fisik di tempat kerja dan dikategorikan sebagai stres di tempat kerja atau workplace stress. Manusia secara sadar atau tidak masih memiliki naluri alami yang menghasratkan dunia luar, dan bekerja di lingkungan kantor sekarang yang pada umumnya bersifat tertutup dan menimbulkan kesan terperangkap akan secara gradual memperburuk kondisi workplace stress karyawan. Lingkungan kerja fisik yang mampu memadai kebutuhan alam luar manusia dapat berperan dalam mempengaruhi workplace stress, dan meliputi elemen lingkungan fisik spasial seperti dimensi dan proporsi, kerapatan dan kerenggangan, material, pencahayaan dan pembayangan, temperatur, suara, dan bau, serta lapisan dan transparansi. Penelitian ini membahas bagaimana lingkungan fisik spasial kantor dapat mempengaruhi workplace stress karyawan. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilakukan dengan cara mendeskripsikan kondisi ruang pada Kantor PS-26 ditinjau dari lingkungan fisik spasialnya. Bangunan Kantor PS-26 memiliki elemen-elemen fisik spasial yang menerapkan pendekatan alami dan hemat energi, sesuatu yang tidak bisa ditawarkan oleh kantor-kantor sekarang yang umumnya berada di bangunan tingkat tinggi. Dengan lingkungan fisik yang memadai kebutuhan alam luar manusia, Kantor PS-26 memiliki potensi yang lebih tinggi dalam mengendalikan kondisi workplace stress karyawan. Kondisi workplace stress yang dialami karyawan ditinjau dengan melihat persepsi mereka terhadap aspek-aspek lingkungan kerja fisik yang menjadi faktor resiko penyebab workplace stress, yang mencakup organisasi spasial, detail arsitektonis, kondisi ambien, dan akses visual. Hasil analisis lingkungan fisik spasial pada bangunan dinilai nyaman dan mampu mempengaruhi keadaan workplace stress karyawan secara positif. Hasil analisis workplace stress menyatakan bahwa lingkungan fisik spasial dinilai memiliki pengaruh dalam mengendalikan tingkat workplace stress karyawan, terutama faktor organisasi spasial dan kondisi ambien. Hasil analisis dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam merancang ruang kerja yang efektif dalam menanggulangi workplace stress pada perencanaan pembangunan di masa depan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Stres di tempat kerja (workplace stress) en_US
dc.subject lingkungan kerja en_US
dc.subject lingkungan fisik spasial en_US
dc.subject penilaian kognitif en_US
dc.subject Kantor PS-26 en_US
dc.title Pengaruh lingkungan fisik spasial kantor PS-26 terhadap workplace stress karyawan en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015420122
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8836830017
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account