Abstract:
Revolusi digital membuat hidup menjadi serba instan. Dahulu bertukar surat memerlukan waktu berhari- hari, sedangkan hari ini dapat dilakukan dengan instan menggunakan telepon genggam. Sehingga untuk merebut pangsa pasar, produk yang dipasarkan harus berubah mengikuti kebiasaan konsumen di era digital tersebut. Penelitian ini dilakukan berdasarkan evaluasi penjualan pada bisnis Seven Mask bidang kecantikan. Bisnis ini terbentuk berdasarkan konsep design thinking. Pengembangan dilakukan untuk menghasilkan fungsi operasional yang optimal sehingga kepuasan konsumen dapat ditingkatkan. Manajemen operasi menjadi teori dasar mencapai tujuan yang diinginkan tersebut.
Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan metode penelitian survey, dengan cara mengumpulkan masalah yang dialami calon target pasar dan konsumen. Hasil penelitian kemudian diolah serta dianalisis untuk menentukan model bisnis dan memecahkan masalah. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode observasi, pembagian kuesioner (ulasan tester dan pelanggan), dan wawancara. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis SWOT.
Hasil penelitian merupakan pengembangan bisnis Seven Mask yang berfokus pada fungsi operasionalnya. Permasalahan yang dikumpulkan kemudian dikaji menggunakan teori manajemen operasi dengan menekankan pada perencanaan proses, kualitas, persediaan, dan tata letak. Teknologi dan outsourcing digunakan sebagai metode tambahan dalam pengembangan penyelesaian masalah. Dengan menggunakan pengembangan fungsi operasional yang berfokus pada peningkatan kepuasan konsumen tersebut, hampir seluruh masalah yang ditemukan dapat diatasi.
Salah satu permasalahan utama yang belum dapat diselesaikan oleh pengembangan operasional adalah kurangnya jangkauan konsumen. Untuk mengatasi masalah ini, fungsi bisnis pemasaran disarankan untuk melakukan pengembangan promosi.