Implementasi double skin facade adaptif bi-metal terhadap temperatur udara dan tenperatur radiasi ruang dalam konteks : Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sari, Wulani Enggar
dc.contributor.author Nugroho, Happy Andriani
dc.date.accessioned 2020-10-27T06:54:23Z
dc.date.available 2020-10-27T06:54:23Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39749
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11317
dc.description 6175 - FTA en_US
dc.description.abstract Elemen pelingkup memiliki peranan penting dalam menciptakan kenyamanan termal dalam bangunan. Saat ini, elemen pelingkup bangunan tidak lagi sekadar membatasi ruang luar dan ruang dalam, melainkan juga mempengaruhi penggunaan energi pada bangunan. Dalam upaya meningkatkan kenyamanan termal serta efisiensi energi, elemen pelingkup bangunan perlu memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan diri sebagai respon terhadap perubahan cuaca dari luar bangunan. Salah satu inovasi terkait adalah penerapan double skin façade adaptif yang mampu berubah dalam waktu singkat sesuai dengan parameter yang dibutuhkan. Kemampuan merespon kondisi tersebut dapat berupa perubahan berdasarkan komponen penyusun, material elemen hingga sistem pengoperasian double skin façade. Meskipun beragam jenis double skin façade adaptif dikembangkan di seluruh dunia, double skin façade adaptif belum banyak diterapkan pada bangunan di wilayah beriklim tropis, seperti di Indonesia. Perbedaan karakter lingkungan dan cuaca pada iklim tropis memerlukan prinsip serta potensi desain yang berbeda pula. Diantaranya ialah temperatur udara serta radiasi matahari yang dapat dijadikan potensi sebagai penggerak elemen double skin façade adaptif menggunakan material yang mampu bereaksi terhadap energi panas. Salah satu material yang dapat dikembangkan sebagai elemen double skin façade adaptif adalah material bi-metal dengan kemampuan untuk merespon energi panas dan ketersediaan di pasaran. Untuk mendukung pengembangan inovasi ini, maka penelitian terkait implementasi double skin façade adaptif bi-metal terhadap temperatur udara dan radiasi ruang dalam perlu dilakukan, khususnya dengan mempertimbangkan konteks penggunaan di iklim tropis. Melalui penelitian ini akan diketahui efektivitas kinerja double skin façade adaptif bi-metal terhadap temperatur udara dan radiasi ruang dalam, yang merupakan faktor penentu kenyamanan termal. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode simulasi melalui perangkat lunak untuk memperoleh data terkait pengaruh penggunaan double skin façade adaptif bi-metal terhadap temperatur udara dan temperatur radiasi ruang dalam. Model simulasi terdiri atas model bangunan sederhana dan model double skin façade adaptif bi-metal. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil temperatur udara dan temperatur radiasi ruang dalam dengan dan tanpa penggunaan double skin façade adaptif bi-metal. Melalui analisis yang dilakukan terhadap data simulasi, diperoleh hasil temuan bahwa penggunaan double skin façade adaptif bi-metal mampu menurunkan temperatur udara dan radiasi dalam ruang hingga sebesar 4% dan 3,68%, tetapi belum dapat memenuhi standar temperatur yang nyaman. Selain itu, jarak perletakan antara lapisan fasad eksternal dan bangunan juga mempengaruhi performa double skin façade adaptif bi-metal. Jarak optimum yang diperoleh dari simulasi adalah 1m dari bangunan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Double skin facade en_US
dc.subject bi-metal en_US
dc.subject kenyamanan termal en_US
dc.subject temperatur udara en_US
dc.subject temperatur radiasi en_US
dc.title Implementasi double skin facade adaptif bi-metal terhadap temperatur udara dan tenperatur radiasi ruang dalam konteks : Kota Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420181
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0414078304
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account