Esensi pengalaman ruang berdasarkan pendekatan fenomenologi arsitektur : studi kasus Hotel Resor Amanjiwo Yogyakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Salura, Purnama
dc.contributor.author Kyanada, Venessa
dc.date.accessioned 2020-10-14T01:46:44Z
dc.date.available 2020-10-14T01:46:44Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39702
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11281
dc.description 6128 - FTA en_US
dc.description.abstract Dalam arsitektur, pengalaman ruang memiliki peran penting dalam menciptakan suasana. Tidak terkecuali arsitektur hotel yang terus berkembang dengan berjalannya waktu. Beragam arsitektur hotel didesain dengan pendekatan yang berbeda. Beberapa hotel yang tersebar di seluruh dunia melakukan pendekatan desain dengan bentuk yang universal. Adapun desain hotel yang berusahan untuk menampilkan kespesfikan tempat seperti Hotel Resor Amanjiwo Yogyakarta. Hotel Resor Amanjiwo yang berlokasi di Magelang menggunakan Candi Borobudur sebagai inspirasi dari desainnya. Keselarasan antara budaya dengan tampilan bangunan hotel resor diterapkan pada tatanan massa dan wujud bangunan. Keunikan bentuk Hotel Resor Amanjiwo menjadikannya sebuah objek yang menarik untuk diamati dan dikaji secara mendalam mengenai kaitannya secara khusus dengan tempat atau dengan Candi Borobudur. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan secara mendalam esensi pengalaman ruang dengan penekanan pada elemen pelingkup arsitektur Hotel Resor Amanjiwo Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan mendeskripsikan objek studi dan mereduksi karya arsitektur berdasarkan anatomi arsitekturalnya. Untuk mendeskripsikan esensi pengalaman ruang Hotel Resor Amanjiwo secara induktif, penulis menggunakan teori anatomi arsitektural. Setelah melakukan reduksi karya arsitektur, penulis menentukan alur perjalanan fenomenologis sesuai dengan pendekatan fenomenologi M Reza Shirazi. Berdasarkan titik- titik yang telah ditentukan, penulis mengupas elemen pelingkup eksisting dan membuat studi alernatif berdasarkan teori properti dan komposisi. Studi alternatif ini dibentuk berdasarkan tingkatan Candi Borobudur yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Kemudian penelitian dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan yang telah mengalami ruang Amanjiwo terutama lobi, restoran, dan suite secara mendalam. Ketiga ruang ditentukan berdasarkan karakternya yang berbeda dalam mengadopsi desain Candi Borobudur. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat elemen arsitektural yang berperan dominan dalam pembentukan suasana. Material batu paras Jogja warna kuning-krem yang seragam penggunaanya menampilkan kesan hangat dan menciptakan suasana tenang. Keterbukaan ruang juga menciptakan kesan mengundang. Dari hasil wawancara, ditemukan bahwa Amanjiwo berhasil dalam menampilkan kesan candi dalam rancangannya. Hal ini terlihat pada atap bangunan yang menyerupai stupa candi, dan pembagian ruangnya yang simetris dan berundak. Dari hasil analisis yang disampaikan, ditemukan kerangka fenomenologis yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan pendekatan fenomenologi M Reza Shirazi. Hotel Resor Amanjiwo berhasil menyampaikan kesan candi ke dalam bangunan yang terbentuk dari pengalaman ruangnya. Elemen pelingkup bangunan mendukung pensuasaan tenang Amanjiwo yang sesuai dengan fungsinya sebagai tempat peristirahatan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject esensi en_US
dc.subject pengalaman ruang en_US
dc.subject fenomenologi en_US
dc.subject Yogyakarta en_US
dc.title Esensi pengalaman ruang berdasarkan pendekatan fenomenologi arsitektur : studi kasus Hotel Resor Amanjiwo Yogyakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420157
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0409125501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account