Abstract:
Jalur pedestrian merupakan salah satu ruang publik yang menjadi sarana untuk mencapai
suatu tempat tujuan. Jalur pedestrian berpengaruh penting bagi kota karena dapat mencerminkan ciri
khas kota tersebut. Salah satu kota dengan jalur pedestrian yang terkenal adalah Bandung.
Pemerintah Kota Bandung melakukan peremajaan jalur pedestrian untuk meningkatkan kualitas
Kota Bandung. Trotoar Bandung telah dipercantik untuk meningkatkan minat masyarakat untuk
berjalan kaki. Salah satu jalur pedestrian yang diperbaiki adalah jalur pedestrian Jalan Merdeka
Bandung. Jalan Merdeka merupakan salah satu jalan penting di Kota Bandung, karena melewati
fasilitas penting, yaitu Kantor Pemerintahan Kota Bandung, selain itu juga melewati sekolahsekolah,
bank, residensial, dan pusat perbelanjaan.
Akibat dari program peremajaan, jalur pedestrian Jalan Merdeka dibuat lebih cantik dengan
penggunaan material granit, dan penambahan street furniture. Namun setelah mengalami
peremajaan, pada jakur pedestrian tersebut dapat dilihat memiliki beberapa masalah seperti jalur
trotoar yang sempit, adanya lubang, dan tactile yang tidak menerus. Hal- hal tersebut dapat
menyulitkan pedestrian, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan pedestrian di jalur
pedestrian ini, dan penerapan standar persyaratan teknis pada jalur pedestrian ini.
Penelitian keselamatan Jalan Merdeka Bandung ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dengan menggunakan data- data yang telah didapatkan dari hasil survey
langsung dari lapangan., lalu data tersebut dibandingkan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi
keselamatan jalur pedestrian berdasarkan teori- teori yang bersangkutan dan standar peraturan yang
berlaku untuk mengetahui penerapan standar. Pendekatan kuantitatif juga dilakukan mencari tingkat
keselamatan pedestrian akibat dari permasalahan yang muncul, pengumpulan data ini dilakukan
dengan pembagian kuisioner kepada responden.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa keselamatan pejalan kaki terhadap trotoar Jalan
Merdeka dapat ditinjau dari beberapa factor: 1) kualitas jalur trotoar (lubang, dan kerusakan), 2)
penggunaan material permukaan, 3) dimensi ruang trotoar, 4) lajur pejalan kaki (rintangan), dan 5)
rambu- rambu dan penyebrangan. Dari hasil analisis sampel yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
beberapa standar persyaratan teknis masih belum terpenuhi secara maksimal pada titik- titik tertentu.
Pemenuhan standar peraturan yang tidak maksimal dapat menyebabkan kondisi jalur pedestrian
dengan keselamatan yang buruk. Penelitian ini belum mecapai hasil maksimum dikarenakan adanya
program work from home, dan PSBB karena munculnya pandemic COVID19, dan ditutupnya
beberapa jalan di Bandung, sehingga pengambilan data sulit dilakukan yang mempengaruhi proses
dan hasil penelitian skripsi.