Abstract:
Vastusastra adalah teks sastra yang membahas ilmu arsitektur India yang dimuat dalam beberapa kitab termasuk Manasara. Vastusastra biasanya berisi penuturan atau pedoman untuk membangun bangunan di India, tak terkecuali bangunan peribadatan seperti kuil. Meskipun penuturannya dibuat untuk pembangunan kuil di India, ternyata terdapat beberapa elemen vastu yang ditemukan juga pada candi-candi era Mataram Kuno. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan arsitektur India dengan Majapahit yang merupakan era setelah Mataram Kuno, mengingat pengaruh Hindu-Buddha masih ada pada era Majapahit. Untuk mengetahui hal tersebut,
vastusastra-Manasara digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui adanya elemen candi Majapahit yang mendapat pengaruh dari India, terutama India Selatan yang diduga memiliki pengaruh yang lebih dominan ketimbang India Utara pada arsitektur candi di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara
mendeskripsikan sosok dan tata massa-ruang candi-candi Majapahit yang telah dipilih menjado objek penelitian dan dikomparasi dengan penuturan vastusastra-Manasara menggunakan objek referensi untuk mempermudah analisis guna mencari tahu relasi candi-candi era Majapahit dengan penuturan vastusastra-Manasara.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa candi-candi era Majapahit masih memiliki
relasi dengan penuturan vastusastra-Manasara apabila dilihat dari segi sosok dan tata massaruangnya.
Namun relasi keduanya dapat dikatakan semakin mengalami penurunan. Munculnya
dominasi kembali budaya asli masyarakat Indonesia era Majapahit dan pengaruh kebudayaan lain seperti China diduga menjadi penyebab seakin memudarnya pengaruh India pada arsitektur candi
Majapahit. Hal tersebut menyebabkan peleburan kebudayaan dalam candi Majapahit dan menghasilkan variasi candi baru yang belum pernah ada sebelumnya.